Mampu bertahan sampai sejauh ini adalah bukti bahwa kita memang kuat. Tapi kuat bukan berarti tidak pernah memerlukan bantuan.
Jika ada orang yang tidak mau berkonsultasi psikologis walaupun dia tahu dia sedang butuh, walaupun layanan kesehatan mental sekaligus obatnya sudah sepenuhnya ditanggung JKN (BPJS-KIS) dan layanannya sudah sangat tersebar di banyak puskesmas, rumah sakit, atau kampus-kampus yang ada fakultas psikologinya...
Maka itu karena ketiadaan rasa percaya.
Antara skala 1-10, jika kau bertanya seberapa tahu orangtuaku tentang diriku, mungkin 4. Sedangkan (mantan) pacar atau teman-teman dekatku mungkin 6 (untuk alasan-alasan tertentu, beberapa hal memang tak bisa kubagi dengan orangtua). Sedikit, ya?
Tapi ada yang tahu sampai angka 8. Mereka adalah para profesional kesehatan mental yang pernah aku kunjungi, seperti konselor, psikolog, atau dokter jiwa.
Masyarakat memiliki stigma bahwa yang pergi untuk meminta bantuan profesional adalah orang gila atau orang lemah yang tak bisa menolong dirinya sendiri.
Yang benar adalah, butuh keberanian sangat besar untuk mengekspos diri kita yang seutuhnya di depan manusia lain. Tak semua sanggup "telanjang", membuka diri, diasesmen, baru bisa ditolong (diintervensi). Proses itu menghancurkan segala topeng sosial yang kita bangun demi diterima atau disukai.
To be completely vulnerable to another human being takes tremendous amount of courage.
Tak salah. Wajar saja kalau kita memilih terus bertahan dalam kondisi yang kacau daripada harus menanggung ketidaknyamanan sesaat. Memang sulit kok untuk mempercayai orang.
Tapi itulah poinnya: percaya.
Perbaikan diri berpijak di atas rasa percaya. Sulit, sulit sekali untuk menolong orang yang percaya bahwa tidak ada kekuatan lebih besar yang sanggup menolongnya-- atau menganggap bahwa tidak ada pihak lain lagi yang lebih tahu dan bisa memahami dia selain dirinya sendiri.
Bagaimana cara menolong orang yang menganggap dia paling kuat? Sulit.
Untuk bisa ditolong, kita harus percaya bahwa orang bisa menolong kita, bahwa kita bisa tertolong.
Mampu bertahan sampai sejauh ini adalah bukti bahwa kita memang kuat. Tapi kuat bukan berarti tidak pernah memerlukan bantuan.
Selamat memperingati hari kesehatan mental sedunia 10 Oktober!
Asa Firda Inayah, Mahasiswi Psikologi
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews