Sakit maag merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan oleh orang-orang di sekitar Anda. Selain istilah tukak lambung, akhir-akhir ini juga sering terdengar istilah GERD. Apa perbedaan keduanya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Maag secara ilmiah disebut gaster, sakit maag yang kita alami sering kali disebabkan oleh adanya peradangan pada lambung sehingga sering disebut dengan Gastritis. Penyakit GERD dapat dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kenali Gejala GERD
Berikut ini beberapa Gejala GERD yang sering dialami oleh penderitanya:
Sakit maag
Ciri-ciri asam lambung naik merupakan tanda GERD kambuh, ditandai dengan rasa nyeri pada lambung bagian atas hingga kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya merasakan sensasi terbakar di dada. Sakit maag dapat terjadi selama kurang lebih dua hingga tiga jam.
Mengalami Peradangan Tenggorokan
Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Penderitanya dapat merasakan seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan sehingga sulit menelan. Sebagian orang juga dapat mengalami batuk kering dan nyeri di tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan kemerahan di tenggorokan dan kesulitan bernapas.
Bau Mulut
Penderita GERD sering mengalami bau mulut. Asam lambung yang naik ke kerongkongan menimbulkan bau yang tidak sedap karena makanan tidak dicerna secara sempurna oleh lambung. Bau mulut akibat asam lambung dapat dikenali dari iritasi pada lidah dan gusi. Kondisi tersebut dapat bertambah parah jika Anda memiliki kebiasaan merokok.
Kesulitan Menelan
Penderita sering kali merasa sulit menelan makanan saat mengalami GERD karena jaringan tenggorokan rusak akibat iritasi akibat asam lambung. Nyeri saat menelan dapat terjadi sesekali atau sering tergantung pada kondisi masing-masing orang. Anda mungkin mengalami kesulitan menelan makanan padat tetapi tidak mengalami masalah saat mengonsumsi minuman.
Mengalami Nyeri Setelah Makan
Penyakit asam lambung memiliki gejala nyeri dada setelah makan. Hal ini disebabkan oleh makanan yang dapat memicu asam lambung naik. Untuk mencegah GERD, Anda perlu menghindari makan dalam porsi besar dan tidur setelah makan. Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman, seperti kopi dan cokelat, karena kandungan kafein di dalamnya dapat melemahkan otot sfingter yang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Mulut Terasa Asam
Gejala GERD atau asam lambung kronis juga bisa berupa mulut terasa asam dan pahit atau regurgitasi. Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa terasa di mulut Anda.
Suara Cenderung Serak
Asam lambung akibat GERD dapat mengiritasi tenggorokan dan pita suara. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami suara serak. Kondisi ini terjadi karena asam lambung memiliki sifat asam sehingga dapat mengganggu fungsi dan jaringan organ tubuh lainnya.
Mual dan Muntah
Gejala GERD ini bisa sebabkan rasa mual dan muntah yang tidak akan tertahankan. Gejalanya sering kali muncul saat Anda mengonsumsi makanan seperti gorengan, tomat, buah atau jus asam, serta makanan pedas. Asam lambung yang naik ke kerongkongan akibat GERD kambuh dapat menimbulkan rasa asam di mulut yang menyebabkan mual.
Gejala Sakit Lambung
Peradangan pada lambung biasanya disebabkan oleh meningkatnya asam lambung, baik karena faktor internal maupun eksternal. Salah satu contoh faktor internal adalah produksi asam lambung yang meningkat akibat stres.
Selain itu, bisa juga disebabkan oleh faktor eksternal. Hal disebabkan karena makanan yang anda konsumsi ketika kondisi lambung sudah terlalu kosong karena anda terlambat makan. Gejala yang paling umum adalah nyeri ulu hati, yaitu nyeri di bagian tengah atas lambung. Nyeri lambung juga biasanya disertai dengan keluhan mual hingga muntah.
Cara Mengatasi GERD
Cara mengobati penyakit asam lambung bisa dengan mengonsumsi obat-obatan, seperti lansoprazole, omeprazole, dan cimetidine. Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Anda juga bisa mengurangi gejala GERD yang kambuh dengan melakukan beberapa hal, seperti:
- Jika Anda mengalami obesitas atau berat badan berlebih, usahakan untuk menurunkan berat badan
- Berhenti merokok
- Tidurlah dengan posisi kepala lebih tinggi. Anda bisa meletakkan bantal sebagai penyangga
- Hindari tidur atau berbaring setelah makan.
- Hindari makanan pedas, makanan berlemak tinggi, cokelat, mint, kopi, alkohol, dan susu berlemak tinggi
- Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
- Hindari makanan yang mengandung asam tinggi, seperti jeruk, tomat, dan lemon. Makanan tersebut dapat membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
- Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Untuk mencegah naiknya asam lambung, sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur serta mengelola stres dengan baik. Sangat disarankan untuk menghindari makan larut malam, makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, dan mengandung banyak gas. Hindari pula mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dalam kadar tinggi karena dapat memicu produksi asam lambung naik.
Selain itu, sangat penting untuk menjaga posisi tubuh setelah makan. Sangat disarankan untuk tidak langsung berbaring setelah makan. Sebaiknya, berikan jeda setidaknya 2 jam setelah makan jika ingin berbaring. Hal ini dapat membantu mencegah asam lambung naik ke area kerongkongan yang dapat terjadi saat berbaring.
Maag dan GERD merupakan jenis penyakit yang berbeda, tetapi dapat disebabkan oleh hal yang sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari stres yang berlebihan.
Demikian penjelasan tentang Kenali apa saja Gejala GERD yang perlu Anda Ketahui seperti yang dilansir java303 semoga bermanfaat, terimakasih.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews