Siapa yang Membunuh Demokrasi dan Demokratisasi Itu?

Dalam 'Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan', Soe Hok Gie (1942 - 1969) menulis; "Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi."

Kamis, 27 Januari 2022 | 11:31 WIB
0
249
Siapa yang Membunuh Demokrasi dan Demokratisasi Itu?
Soe Hok Gie (Foto: Facebook/Sunardian Wirodono)

Siapa yang mematikan demokrasi, dan terutama proses demokratisasi?

Para aktivis demokrasi, pasti dengan serta merta akan memberondong dengan kata-kata; para elite, kaum oligarkis, politik elitis, partai politik, penguasa...

Benarkah? Atau para jelata yang disalah-salahin terus karena bodoh?

Belum lama lalu membaca ringkasan disertasi dalam sebuah promosi doktor di UGM, "The Absence of Popular Control; Disorientasi Perkembangan Kapasitas Politik Kolektif Aktivis Pro-Demokrasi Indonesia Pasca-1998." Sebuah tulisan yang tajam, terukur, dan telak dari Willy Purna Samadhi, Doktor ke-limaribu sekian dari UGM, yang lulus dengan excelent.

Menurut Willy, yang terjadi adalah konsolidasi elit, bukannya 'konsolidasi demos untuk demokrasi kewargaan'. Problemnya memang pada para pelaku demokrasi itu sendiri. Demikian disertasi Willy.

Stop sampai di situ, selanjutnya komentar saya; apalagi ketika semua berbondong-bondong masuk dalam kekuasaan (konsolidasi elit), tetapi senyampang itu akhirnya juga sama-sama plonga-plongo. Karena perut yang kekenyangan dan mata mengantuk karena kurang tidur dan kurang tulus.

Dan mereka juga tidak tahu, bagaimana sesungguhnya membantu Jokowi setepatnya dalam situasi transisi ini.

Belum pula para person yang bisa kita sebut nama yang condong ke sini dan ke sana, yang lebih sibuk dengan istilah-istilah demokrasi namun sekedar sebagai pansos.

Jadi, apa yang membedakan 1945, 1966, 1998, 2019? Wong soal IKN saja semua orang bisa kayak jadi Presiden.

Dalam 'Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan', Soe Hok Gie (1942 - 1969) menulis; "Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi."

Dan amat sedikit gentlemen seperti Gie ini. 

Sunardian Wirodono

***