Vaksinasi juga bak bait tembang jawa kuno Kerajaan Mataran Islam yang selalu didendangkan sebagai mantra dalam suasana lirih ketika ada pagebluk dan banyak nyawa hilang.
Tanggal 13 Januari 2021 adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Vaksinasi anti Covid 19 akan dilaksanakan dengan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu orang pertama yang divaksin. Di hari Rabu. Hari kelahirannya. Yang bisa diartikan sebagai penanda doa ala kejawen pemimpin Republik ini yakni: sluman, slumun, selamet.
Vaksinasi yang akan makan selama setahun atau setidaknya 15 bulan ke depan bak larung sesaji untuk tolak bala. Bala yang hampir setahun lebih memporakporandakan kehidupan rakyat Indonesia.
Kemakmuran bangsa ini melorot ke era 20 tahun lalu. Saat krisis ekonomi melanda, jumlah hutang negara ini selama 2020 mencapai hampir Rp6.000 Trilyun. Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai 10 besar negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki utang luar negeri terbesar bersama Brasil, India, Meksiko, Rusia, dan Turki.
Bu Sri Mulyani mengatakan Indonesia tahun 2020 berhutang 1, 226,8 trilyun rupiah atau naik 180 persen atau tiga kali lipat dari tahun 2019. Sebagian besar hutang itu didapat dari penjualan obligasi negara. Sisanya dari hutang luar negeri seperti dari Jerman dan Australia.
Dan untuk bayar hutang itu, pemerintah harus menyisihkan lebih sepertiga (38,5 persen) pendapatan negara yang bernama Produk Domestik Bruto. Artinya, relokasi dan pengetatan anggaran akan terjadi dalam tahun-tahun ke depan.
Tidak hanya itu, anggaran negara sudah lebih besar pasak daripada tiang. Kocek negara kita desifit sampai 6.09 persen atau setara dengan 956,3 trilyun karena belanja negara akibat Covid 19.
Untuk menutupi deficit sebesar itu dan bayar hutang, roda perekonomian yang nyaris lumpuh harus diangkat dari lumpur pandemik. Agar tidak terbenam dan negara bangkrut.
Dan vaksinasi Covid 19 adalah satu-satunya- sekali lagi satu-satunya- cara untuk membuat semua orang termasuk investor asing untuk bergerak lagi. Berbisnis kembali. Menciptakan uang kembali. Merekrut tenaga kerja kembali. Karena mereka percaya bahwa vaksinasi ini akan menciptakan herd immunity masyarakat Indonesia hingga pandemi ini bsia dikontrol dan di enyahkan dari Indonesia.
Baca Juga: Geger Baru Vaksin Sinovac: Jokowi vs Ribka Tjiptaning
Vaksinasi ini juga membuat yang masih punya uang untuk tidak segan lagi membelanjakannya hingga konsumsi domestik bisa naik.
Semua negara sejagad mengandalkan persepsi publik bahwa dunia akan berhasil mengatasi pandemic ini lewat vaksinasi.
Sama dengan Indonesia, merekapun berusaha membangkitkan perekonomian yang amburadul akibat amukan covid.
Gerakan serentak ini akan menciptakan persepsi bahwa Covid 19 tidak lagi menguasai bumi.
Dari itu, kita berharap segenap rakyat Indonesia mendukung penuh vaksinasi Covid 19. Baik yang masuk daftar atau tidak masuk daftar.
Kita semua adalah duta vaksin karena ingin keluar dari kemelut ini.
Vaksinasi adalah the game changer yang akan mengubah seluruh kebijakan menghadapi Covid 19 dan dampaknya.
Kita mesti perlakukan vaksinasi ini sebagai ruwatan dan sedekah bumi agar semesta alam tidak ngamuk lagi.
Vaksinasi juga bak bait tembang jawa kuno Kerajaan Mataran Islam yang selalu didendangkan sebagai mantra dalam suasana lirih ketika ada pagebluk dan banyak nyawa hilang.
Kaki Grigit Nini Grigit
Ojo Mangan Balung Kulit
Mangano Padas Watu Alas Panggonanmu
Laa ilaaha illallaahu Muhammadar rasuulullah
Tombo teko loro lungo..
Ing Dino Rebo.. Hari lahirnya Pak Joko Widodo.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews