Dalam prakteknya atau kalau disuruh memilih-seorang penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani yang sudah berumur dibanding yang lebih muda.
Beberapa Minggu yang lalu, Kang Pepih menulis status dengan judul: " Cabut", yang terilhami oleh buku "Mati Ketawa Cara Rusia".
Tentu yang dimaksud "cabut" bukan seperti Petugas Suku Dinas Perhubungan yang menertibkan mobil parkir liar yang dicabut pentilnya.Seperti yang sering terjadi di DKI Jakarta.
Dalam status tersebut ada cerita-seorang mahasiswa yang mendatangi tempat prostitusi dengan tarif 1 rubel untuk sekali tekan terus cabut. Aturan seperti itu dilakukan karena banyaknya yang antri atau menunggu antrian.
Rupanya dalam kencan tersebut ada seorang mahasiswa yang sudah ngamar atau masuk kamar dan hampir satu jam lebih belum keluar (maksudnya belum keluar kamar). Padahal yang antri sudah ga sabar ingin mencicipi si penjual sarang burung walet atau PSK tersebut.
Tulisan ini hanya ingin melanjutkan tulisan status Kang Pepih dari sudut pandang yang berbeda dan ini juga berdasarkan kisah atau cerita nyata para penjual sarang burung walet atau PSK. Baik itu penjual sarang burung walet kelas emperan atau pinggir jalan atau penjual sarang burung walet kelas ayam kampus atau artis dan model sekalipun.
Apakah seorang penjual sarang burung walet atau PSK dalam aktivitasnya melayani atau menjual jasanya mendapatkan keuntungan atau kenikmatan ganda,yaitu keuntungan materi uang dan kenikmatan seksual?
Ternyata yang dicari oleh penjual sarang burung walet atau PSK adalah uang bukan kenikmatan atau menikmati hubungan seksual tersebut. Mereka menjual jasanya demi uang bukan untuk menikmati seks. Mereka hanya menjual sarang burung waletnya. Bukan menjual rasa cintanya.
Bahkan terkadang bukan uang yang mereka dapat, nyawanya bisa hilang oleh pelanggan yang jahat yang tidak mau membayar atas pelayan jasanya. Banyak kasus wanita penjual sarang burung walet harus meregang nyawa diatas ranjang dan hartanya malah dijarah.
Mereka (PSK) melayani pelanggan tidak memandang usia tua atau muda.Bahkan yang sudah mau masuk liang lahat pun atau tua mereka layani asal sesuai harga dan mau membayarnya. Uang yang mereka cari, bukan romantisme atau kepuasan dalam hubungan seksual.
Lebih suka melayani pelanggan yang sudah berumur atau yang masih muda atau seumuran-seperti seorang mahasiswa dalam status di atas?
Dalam prakteknya atau kalau disuruh memilih seorang penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani yang sudah berumur dibanding yang lebih muda.
Mengapa?
Karena yang sudah berumur biasanya duitnya kenceng dan lancar sekalipun susah "ngaceng" dan mainya juga cepet karena cepet keluar. Dan melayaninya juga cepet atau tidak capek. Laki-laki yang berumur akan menutupi kemampuan dirinya dengan kemurahan materi kepada wanita yang lebih muda. Termasuk kepada penjual sarang burung walet atau PSK. Apa salahnya dermawan kepada PSK? Toh mereka juga tidak mengharap balasan surga.
Dan laki-laki yang sudah berumur gaya bercintanya akan kembali ke natural atau gaya klasik atau tradisional alias tidak neko-neko atau aneh-aneh seperti ketika masih muda.
Itulah mengapa penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani kepada yang lebih tua dengan alasan atau pertimbangan hukum dagang atau bisnis. Badan tidak capek dan cepet mendapat duit.
Sedangkan kalau melayani kepada yang muda atau lebih muda-mainnya lama,minta gayanya macem-macem seperti goreng tahu atau tempe yaitu dibolak-balik ga karuan,badan capek dan pegel semua tapi duit seret alias pelit. Pelanggan yang lebih muda atau seumuran suka eksperimen atau minta pelayan yang macem-macem atau aneh-aneh.Alasan inilah yang tidak disukai penjual sarang burung walet atau PSK.
Itulah yang terjadi pada mahasiswa Rusia di atas, hanya dengan 1 rubel bisa sampai berjam-jam.
Sudah begitu banyak laki-laki yang memakai obat kuat. Terkadang bukan kuat malah meregang nyawa karena serangan jantung.
Pada dasarnya seorang wanita dalam bercinta tidak suka yang macem atau aneh-aneh.Lebih suka yang soft atau gaya klasik atau tradisional.
Kalau ingin awet muda laki-laki mencari daun muda,sedangkan wanita kalau ingin awet muda mencari buah muda.Makanya wanita kalau ngidam suka buah muda.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews