Di Balik Desah Seorang Penjual "Sarang Burung Walet"

Dalam prakteknya atau kalau disuruh memilih-seorang penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani yang sudah berumur dibanding yang lebih muda.

Jumat, 10 Januari 2020 | 18:51 WIB
0
336
Di Balik Desah Seorang Penjual "Sarang Burung Walet"
Ilustrasi PSK (Foto: Grid.id)

Beberapa Minggu yang lalu, Kang Pepih menulis status dengan judul: " Cabut", yang terilhami oleh buku "Mati Ketawa Cara Rusia".

Tentu yang dimaksud "cabut" bukan seperti  Petugas Suku Dinas Perhubungan yang menertibkan mobil parkir liar yang dicabut pentilnya.Seperti yang sering terjadi di DKI Jakarta.

Dalam status tersebut ada cerita-seorang mahasiswa yang mendatangi tempat prostitusi dengan tarif 1 rubel untuk sekali tekan terus cabut. Aturan seperti itu dilakukan karena banyaknya yang antri atau menunggu antrian.

Rupanya dalam kencan tersebut ada seorang mahasiswa yang sudah ngamar atau masuk kamar  dan hampir satu jam lebih belum keluar (maksudnya belum keluar kamar). Padahal yang antri sudah ga sabar ingin mencicipi si penjual sarang burung walet atau PSK tersebut.

Tulisan ini hanya ingin melanjutkan tulisan status Kang Pepih dari sudut pandang yang berbeda dan ini juga berdasarkan kisah atau cerita nyata para penjual sarang burung walet atau PSK. Baik itu penjual sarang burung walet kelas emperan atau pinggir jalan atau penjual sarang burung walet kelas ayam kampus atau artis dan model sekalipun.

Apakah seorang penjual sarang burung walet atau PSK dalam aktivitasnya melayani  atau menjual jasanya mendapatkan keuntungan atau kenikmatan ganda,yaitu keuntungan materi uang dan kenikmatan seksual?

Ternyata yang dicari oleh penjual sarang burung walet atau PSK adalah uang bukan kenikmatan atau menikmati hubungan seksual tersebut. Mereka menjual jasanya demi uang bukan untuk menikmati seks. Mereka hanya menjual sarang burung waletnya. Bukan menjual rasa cintanya.

Bahkan terkadang bukan uang yang mereka dapat, nyawanya bisa hilang oleh pelanggan yang jahat yang tidak mau membayar atas pelayan jasanya. Banyak kasus wanita penjual sarang burung walet harus meregang nyawa diatas ranjang dan hartanya malah dijarah.

Mereka (PSK) melayani pelanggan tidak memandang usia tua atau muda.Bahkan yang sudah mau masuk liang lahat pun atau tua mereka layani asal sesuai harga dan mau membayarnya. Uang yang mereka cari, bukan romantisme atau kepuasan dalam hubungan seksual.

Lebih suka melayani pelanggan yang sudah berumur atau yang masih muda atau seumuran-seperti seorang mahasiswa dalam status di atas?

Dalam prakteknya atau kalau disuruh memilih seorang penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani yang sudah berumur dibanding yang lebih muda.

Mengapa?

Karena yang sudah berumur biasanya duitnya kenceng  dan lancar sekalipun susah "ngaceng"  dan mainya juga cepet karena cepet keluar. Dan melayaninya juga cepet atau tidak capek. Laki-laki yang berumur akan menutupi kemampuan dirinya dengan kemurahan materi kepada wanita yang lebih muda. Termasuk kepada penjual sarang burung walet atau PSK. Apa salahnya dermawan kepada PSK? Toh mereka juga tidak mengharap balasan surga.

Dan laki-laki yang sudah berumur gaya bercintanya akan kembali ke natural atau gaya klasik atau tradisional alias tidak neko-neko atau aneh-aneh seperti ketika masih muda.

Itulah mengapa penjual sarang burung walet atau PSK lebih suka melayani kepada yang lebih tua dengan alasan atau  pertimbangan hukum dagang atau bisnis. Badan tidak capek dan cepet mendapat duit.

Sedangkan kalau melayani kepada yang muda atau lebih muda-mainnya lama,minta gayanya macem-macem seperti goreng tahu atau tempe yaitu dibolak-balik ga karuan,badan capek dan pegel semua tapi duit seret alias pelit. Pelanggan yang lebih muda atau seumuran suka eksperimen atau minta pelayan yang macem-macem atau aneh-aneh.Alasan inilah yang tidak disukai penjual sarang burung walet atau PSK.

Itulah yang terjadi pada mahasiswa Rusia di atas, hanya dengan 1 rubel bisa sampai berjam-jam.

Sudah begitu banyak laki-laki yang memakai obat kuat. Terkadang bukan kuat malah meregang nyawa karena serangan jantung.

Pada dasarnya seorang wanita dalam bercinta tidak suka yang macem atau aneh-aneh.Lebih suka yang soft atau gaya klasik atau tradisional.

Kalau ingin awet muda laki-laki mencari daun muda,sedangkan wanita kalau ingin awet muda mencari buah muda.Makanya wanita kalau ngidam suka buah muda.

***