Kemoterapi Bukan Satu-satunya Pengobatan Kanker

Banyak penderita kanker di stadium awal dan akhir kanker sembuh setelah melakukan terapi ini. Ada yang mengkombinasikannya dengan kemo dan ada juga yang tidak.

Jumat, 18 Oktober 2019 | 20:04 WIB
0
321
Kemoterapi Bukan Satu-satunya Pengobatan Kanker
Kemoterapi (Foto: medscape.com)

Saya bersimpati pada mereka yang berjuang melawan kanker yang mereka derita. Merekalah pejuang luar biasa. Mereka orang hebat. Saya tahu, mereka itu bukan orang biasa. Semoga Tuhan memberikan damai dan sukacita tiap hari untuk semua yang sedang dan sudah selesai berjuang melawan sel-sel ganas kanker dalam tubuhnya.

Mungkin saya salah, kanker itu menurut saya, bukan soal kebetulan saja datang dalam tubuhmu. Karena gaya hidupmu yang salah atau juga karena kemalangan. Menurut berbagai informasi yang saya peroleh, Kanker itu juga bisa dibuat, diatur dan dijadikan hukuman juga untukmu oleh intel-intel jahat. Apalagi kalau kamu jadi target operasi.

Orang sehat wal afiat dengan gaya hidup sehat sekalipun, dapat dijadikan penderita kanker dalam waktu 3 bulan Tubuh dapat dikondisikan untuk menderita kanker. Kalau kamu dipasangi chip RFID dalam tubuhmu, dicekoki logam berat, virus dan bakteri lewat infeksi berkali-kali yang dibuat sengaja terjadi dalam tubuhmu.

Kalau kamu menderita kanker, ikutilah kata dokter. Tetapi tetaplah pasang mata dan telinga untuk kemajuan-kemajuan terakhir pengobatan kanker. Kanker itu tidak ada obatnya, yang ada cuma treatment, cara menanganinya.

Di Amerika, saya melihat ada pemahaman baru dari orang-orang yang berjuang melawan kanker, untuk menolak kemoterapi dan memilih melakukan banyak terapi: terapi imun, terapi hormon, terapi - terapi non chemical lainnya.

Dan banyak penderita kanker di stadium awal dan akhir kanker sembuh setelah melakukan terapi ini. Ada yang mengkombinasikannya dengan kemo dan ada juga yang tidak.

Orang yang melakukan kemoterapi lebih dimungkinkan sel-sel kankernya mengalami mutasi gen dan menjadi lebih ganas daripada orang yang tidak melakukan kemoterapi.

Itulah sebabnya, sudah jadi tren baru untuk menolak melakukan kemoterapi. Kemoterapi membunuh banyak sel-sel baik dalam tubuh manusia daripada membunuh sel-sel jahat kanker itu sendiri. Imun tubuh orang itu menjadi lemah selamanya setelah menjalani kemoterapi.

Israel adalah negara terbaik dalam pengobatan kanker, yang menjadikan kemoterapi sebagai pilihan TERAKHIR. Negeri yang penduduknya mati karena kanker terbanyak di dunia ini, menemukan banyak pengobatan terbaru tanpa kemoterapi untuk mengatasi kanker.

***