Kini di bawah Gus Yahya, terjadi lagi suatu perubahan luar biasa bahkan terobosan hebat, dengan kehadiran 11 tokoh perempuan dalam struktur PBNU 2022-2027
Kepengurusan baru PBNU 2022-2027 dibawah Ketua Umum KH Yahya Chlolil Staquf (Gus Yahya) sudah terbentuk.
Ada yang baru dan menggembirakan. Sepakat dengan Mbak Lies Marcoes , "para ahli sejarah harus mencatat dan merevisi tesisnya tentang NU. Sekarang perempuan ada di jajaran Suriah dan Tanfidziyah!"
Dulu semua orang memahami NU sebagai organisasi keagamaan "tradisional" yang didikotomikan dengan yang "modern", sebagaimana pernah dilakukan dalam studi Prof. Mitsuo Nakamura pada awal 1970.
Nakamura melihat NU saat itu sebagai organisasi keagamaan yang bercorak tradisional di pedesaan dengan kaum intelektual terbatas.
Tetapi tak butuh waktu lama bagi Nakamura untuk merevisi sendiri tesisnya itu.Perkembangan akhir 1970an-1980an dan terutama kehadiran sosok Gus Dur (KH Abdurahman Wahid) yang kemudian terpilih sebagai Ketua Umum PBNU di Muktamar Situbondo 1984, telah membuat dikotomi tradisional-modern menjadi tidak valid.
Nakamura mengakui tesisnya itu sudah tidak relevan lagi, NU sudah berubah secara luar biasa.....
Kini di bawah Gus Yahya, terjadi lagi suatu perubahan luar biasa bahkan terobosan hebat, dengan kehadiran 11 tokoh perempuan dalam struktur PBNU 2022-2027.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews