10 Hal yang Perlu Diingat saat Merasa Gagal sebagai Orangtua

Kita semua dalam perjalanan ini, satu perjuangan dan kegagalan pada suatu waktu. Jadi, mari saling mendukung saat kita sangat membutuhkannya.

Senin, 20 Desember 2021 | 15:34 WIB
0
234
10 Hal yang Perlu Diingat saat Merasa Gagal sebagai Orangtua
ilustr: ilustrasi (stutterstock)

Ronny keluar dari perguruan tinggi dan mengantongi uang yang diberikan orang tuanya untuk kuliah, Andre baru berusia 16 tahun dan ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk, dan Hendri, seorang anak berusia lima belas tahun, menelan seluruh botol obat tidur dalam percobaan bunuh diri. Semua skenario ini akan membuat setiap orang tua merasa gagal. Kita harus ingat bahwa kita bukanlah orang yang gagal. Kegagalan akan terjadi dalam perjalanan mengasuh anak kita, tetapi kita perlu berhati-hati untuk tidak melabeli diri kita sebagai orang yang gagal.

Di bawah ini adalah sepuluh hal yang perlu diingat yang akan menyemangati Anda ketika Anda mulai merasa gagal sebagai orang tua.

1. Temukan Harapan dalam Situasi

Perasaan terburuk adalah keputusasaan. Ketika sudah tidak ada harapan, Anda akan merasa ingin berhenti atau tidak berusaha lagi. Sebagai orang tua, kita harus terus berusaha karena anak-anak kita membutuhkan kita. Ketika kita menghadapi situasi yang membuat kita merasa gagal, kita perlu mencari harapan dalam situasi tersebut untuk membalikkan cara pandang kita. Ini akan membantu kita untuk membingkai ulang situasi dan memberi kita harapan untuk terus melakukan apa yang perlu kita lakukan.

Misalnya, Sally adalah anak yang baik, tetapi ketika dia pulang dari sekolah, dia selalu dalam suasana hati yang buruk dan pendek dengan orang tuanya. Dia akan masuk ke kamarnya, membanting pintu, dan mengatakan bahwa dia hanya ingin sendirian. Dia adalah siswi peringkat-A dan mengerjakan pekerjaan rumahnya segera setelah sekolah.

Perilaku Seringkali Merupakan Bagian dari Perkembangan Normal

Suasana hatinya adalah salah satu yang dimiliki banyak remaja setelah hari yang panjang di sekolah. Mereka kelelahan, capai, dan perlu menyendiri sebentar untuk dekompresi hari itu. Alih-alih menganggapnya pribadi dan ibunya mengingatnya dan merasa bahwa hubungannya dengan putrinya gagal, dia telah mengubah perspektifnya.

Dia sekarang menyadari bahwa ini adalah bagian dari kebutuhan putrinya untuk dekompresi setelah hari sekolah yang panjang. Jadi, alih-alih mencoba memulai percakapan ketika putrinya pulang, dia membiarkan putrinya langsung ke kamarnya dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia berharap suatu hari nanti dia akan mengatasi fase ini, dan dia juga tahu bahwa putrinya bertanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya segera setelah dia pulang. Ini adalah bagian dari alasan mengapa dia adalah murid yang baik. Dia memiliki harapan untuk percakapan yang baik setiap hari setelah putrinya meluangkan waktu untuk bersantai sendirian dan mengerjakan pekerjaan rumahnya di kamarnya.

Dapatkan Bantuan dari Orang Lain

Menemukan harapan dalam situasi tersebut dapat membantu Anda bergerak maju dan tidak mempersonalisasikan hal-hal sebagai kegagalan. Jika Anda kesulitan menemukan harapan atau aspek positif dari situasi Anda, mintalah seorang teman untuk membantu Anda menemukan harapan dan diskusikan masalah itu dengannya. Pilihan lain yang bermanfaat adalah mencari konselor untuk membicarakan situasi spesifik Anda.

2. Kita Tidak Bisa Melakukan Itu Semua

Kita sering merasa gagal sebagai orang tua karena tidak bisa melakukan semuanya. Kita tidak punya waktu untuk membuat suguhan ulang tahun buatan sendiri untuk kelas anak kita, atau kita tidak bisa datang ke pertandingan bola basketnya karena kita memiliki pekerjaan selama jam tersebut. Kita harus berhenti mencoba melakukan itu semua. Kita adalah manusia dan kita memiliki batasan, termasuk jumlah jam dalam sehari.

Beri Diri Kita Rahmat

Kita tidak bisa melakukan semuanya, jadi kita perlu melepaskan tekanan yang kita berikan pada diri kita sendiri untuk menjadi ibu super atau ayah super. Beri diri Anda rahmat ketika Anda tidak bisa menyelesaikan semuanya. Apakah Anda harus berangkat kerja hari ini dengan piring yang membanjiri wastafel dan tumpukan cucian yang menunggu untuk dicuci? Tidak apa-apa. Itu akan ada nanti dan bisa dilakukan nanti. Beri diri Anda beberapa keanggunan dan fleksibilitas. Kita tidak bisa sempurna, kita juga tidak bisa menjadi manusia super. Jadilah diri sendiri dan katakan pada diri sendiri bahwa itu akan baik-baik saja jika tidak diselesaikan sekarang juga. Anda tidak bisa melakukan semuanya.

3. Kekecewaan adalah Bagian dari Kehidupan

Ketika kita tidak bisa berada di sana untuk anak-anak kita untuk semua aktivitas mereka, kita bisa merasa seperti kita telah mengecewakan mereka. Permainan-permainan yang kita rindukan karena pekerjaan atau liburan yang tidak bisa mereka hadiri karena uang ketat adalah hal-hal yang biasa terjadi.

Jika Anda mulai merasa gagal sebagai orang tua setiap kali Anda kehilangan barang-barang anak-anak Anda, ingatlah bahwa kekecewaan adalah bagian dari kehidupan. Membantu anak Anda membicarakannya dan memproses perasaan mereka adalah cara yang baik untuk mengajari mereka mengatasi kekecewaan hidup.

4. Ketahuilah bahwa Anda Cukup

Ketahuilah bahwa Anda sudah cukup. Pada akhirnya, anak Anda hanya menginginkan Anda. Mereka menginginkan Anda sebagai orang tua mereka, bukan orang lain. Ada ikatan antara orang tua dan anak yang istimewa.

Ketahuilah bahwa liburan mahal atau video game terbaru bukanlah hal yang paling penting. Yang jauh lebih penting adalah Anda terus menjadi orang tua mereka dan mencintai mereka. Bahkan ketika Anda tidak bisa bersama, sebuah teks sederhana yang berharap mereka beruntung dalam permainan mereka akan mengangkat semangat mereka karena itu berasal dari orang tua mereka. Anda cukup karena Anda adalah orang tua mereka dan dalam hidup mereka.

5. Melacak Kenangan Baik

Tidak ada orang yang memiliki masa kecil yang sempurna. Itu tidak ada. Tetapi kita semua bisa memiliki kenangan indah selama masa kecil kita.

Luangkan waktu untuk merekam kenangan indah. Ini akan membantu Anda melewati masa-masa sulit sebagai orang tua. Simpan album foto atau rekam dalam jurnal kenangan spesial Anda sebagai orang tua. Tulis tentang saat-saat indah yang Anda alami saat berlibur bersama anak Anda, buat jurnal tentang betapa bangganya Anda atas upaya mereka di sekolah dan apa yang telah mereka capai, atau pajang papan buletin foto dan kenangan bahagia di rumah Anda.

Catat semua kenangan indah sebanyak mungkin. Mereka akan tumbuh dan keluar dari rumah Anda lebih cepat dari yang Anda kira. Tekankan kenangan indah dengan mencatat hal-hal ini dengan foto, jurnal, album, blog, atau apa pun yang paling cocok untuk Anda. Menyimpan kenangan akan membantu Anda dan anak Anda untuk fokus pada bagian baik dari masa kecil mereka dan aspek positif dari hubungan Anda.

6. Anda Tidak Sendirian

Menjadi orang tua adalah pekerjaan terberat di dunia. Anda tidak sendiri. Ada miliaran orang tua lain di planet ini. Kita semua berjuang. Kita semua merasa gagal dari waktu ke waktu. Tidak ada satu cara terbaik untuk mengasuh anak karena setiap anak adalah unik. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba yang terbaik untuk mengasuh anak-anak kita dengan cara terbaik untuk mereka dan masalah hidup mereka.

Ketika Anda merasa sendirian dalam perjalanan Anda, hubungi sesama orang tua. Ada banyak grup Facebook di mana Anda dapat menemukan orang tua yang berurusan dengan masalah sulit serupa. Punya anak dengan gangguan makan? Anda dapat menemukan grup di media sosial tempat Anda dapat berkomunikasi dengan sesama orang tua dalam situasi yang sama. Ini akan membantu Anda lebih memahami anak Anda, kondisinya, dan yang lebih penting, membantu Anda menemukan dukungan melalui orang tua lain dalam perjalanan yang sama.

7. Bantuan Tersedia

Untuk menemukan kelompok pendukung di daerah Anda, Anda dapat pergi ke konselor. Jika Anda berjuang dengan masalah pengasuhan atau merasa gagal sebagai orang tua, maka Anda harus mencari kelompok pendukung. Gunakan Situs Web Mental Health atau temukan konselor lokal menggunakan alat pencarian di Situs Web Psychology yang ada.

8. Terkadang Anda hanya Perlu Pergi

Berdebat dengan anak-anak kita pasti bisa membuat kita merasa gagal. Berteriak, menjerit, dan meninggikan suara bukanlah solusi terbaik. Terkadang, kita hanya perlu menjauh.

Ini tidak berarti pergi selamanya! Tidak semuanya. Artinya terkadang, kita perlu menenangkan diri, atau terkadang anak atau remaja kita yang membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Tidak apa-apa untuk mengatakan, "kita harus berhenti berdebat dan menenangkan diri, kita bisa membicarakan ini dalam satu jam," atau kapan pun Anda pikir itu yang terbaik. Biarkan waktu dan ruang untuk emosi di kedua sisi menjadi dingin.

9. Permintaan Maaf dan Pengampunan Bermanfaat

Kita akan membuat kesalahan, dan begitu juga anak Anda. Kita harus siap untuk memaafkan dan meminta maaf. Sulit bagi beberapa orang tua untuk meminta maaf kepada anak-anak mereka, tetapi meminta maaf membantu menciptakan hubungan yang lebih baik. Ini menunjukkan kepada anak Anda bahwa mereka cukup berarti bagi Anda untuk meminta maaf kepada mereka atas kesalahan Anda. Ketika permintaan maaf tidak terjadi, itu membuat anak-anak sedih dan terluka. Beberapa dari bekas luka itu bisa terbawa hingga dewasa.

Bersedia untuk mengakui kesalahan Anda, dan meminta pengampunan. Ini akan membantu hubungan Anda dengan anak Anda tumbuh lebih kuat dalam jangka panjang. Kepercayaan akan diperkuat dalam hubungan. Mereka juga akan belajar bahwa permintaan maaf dan pengampunan adalah bagian penting dari hubungan yang sehat melalui teladan dan perilaku Anda.

10. Kita Juga Perlu Menjaga Diri Sendiri

Mengasuh anak adalah kerja keras, dan itu dapat membebani kita secara emosional, mental, dan fisik. Kita harus yakin untuk menjaga diri kita sendiri sehingga kita dapat siap untuk tugas berat menjadi orang tua.

Pastikan Anda cukup tidur, makan makanan sehat, berolahraga, dan menyalurkan emosi Anda. Jaga diri Anda demi Anda, anak Anda, dan orang-orang terkasih lainnya. Anda hanya bisa menjadi diri Anda yang terbaik ketika Anda merawat diri sendiri dengan baik.

Ini adalah Perjalanan yang Panjang

Kapan pun Anda merasa gagal sebagai orang tua, ingatkan diri Anda bahwa menjadi orang tua adalah maraton, bukan lari cepat. Akan ada bukit, lembah, dan banyak gundukan di jalan di sepanjang jalan. Kita berada dalam perjalanan panjang, jadi kita paling baik mengakui bahwa kegagalan akan datang di sepanjang jalan. Dengan begitu, kita siap secara mental untuk menghadapi gundukan dan lembah saat mereka datang dalam perjalanan mengasuh anak kita.

Dapatkan bantuan dan dukungan profesional saat Anda atau anak Anda membutuhkannya. Ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Kita semua dalam perjalanan ini, satu perjuangan dan kegagalan pada suatu waktu. Jadi, mari saling mendukung saat kita sangat membutuhkannya.

***
Solo, Senin, 20 Desember 2021. 2:57 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko