Teluk Manado dari Kamera Pasutri

Fotografi bawah air memang makin marak karena saat ini kamera dan peralatan untuk itu jauh lebih murah daripada dua dekade lalu.

Kamis, 21 Januari 2021 | 07:12 WIB
0
190
Teluk Manado dari Kamera Pasutri
Foto dalam buku

Memotret banyak dilakukan orang saat ini, sehingga fotografi memang tidak luar biasa lagi. Tetapi kalau pemotretannya membutuhkan suatu upaya yang tidak mudah, hasil pemotretannya tentu menjadi istimewa. Apalagi kalau hasil pemotretan itu diberi keterangan lengkap, apa, di mana dan bagaimananya, pemotretan itu tentu bisa berguna bagi banyak orang lain.

Sepasang suami isteri, Arief Yudo Wibowo dan Jilmi Astina Anif, yang menyukai kegiatan menyelam dan memotret, akhirnya membukukan penyelaman mereka di Teluk Manado dalam sebuah buku berjudul “The Underwater Realm of Manado Bay”. Dengan cetakan mewah bersampul keras, buku setebal 136 halaman yang penuh foto ini merekam realitas bawah air Teluk Manado, Sulawesi Utara dengan lengkap, sampai ke peta titik-titik penyelamannya.

“Kami resmi memiliki lisensi menyelam pada tahun 2009, dan buku ini adalah hasil 378 penyelaman di Teluk Manado,”papar pasangan suami isteri (pasutri) ini pada kata pengantar bukunya ini. Dalam waktu dekat, pasangan ini juga akan menerbitkan buku penyelaman mereka di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Fotografi bawah air memang makin marak karena saat ini kamera dan peralatan untuk itu jauh lebih murah daripada dua dekade lalu. Teknik memotret bawah air tidaklah terlalu banyak, namun tingkat kesulitan untuk melakukannya sungguh tinggi.

Selain sang penyelam harus sudah menguasai teknik keseimbangan yang baik, mengarahkan kamera dengan ruang tajam dan pencahayaan minim sungguh sebuah tantangan yang tidak main-main.

Saat ini, “selera pemotretan darat” sudah mulai masuk ke bawah air. Budimo Setiawan, seorang fotografer bawah air dari Makasar menceriterakan bahwa kini mulai banyak fotografer senang mengatur pemotretan bawah air. “Mirip di darat. Jadi, hewan A dibawa ke habitat hewan B agar jadi foto menarik. Kami cukup prihatin pada perkembangan ini,”kata Budimo.

Buku “The Underwater Realm of Manado Bay” ini termasuk yang masih asli mempertahankan pakem bahwa hewan sebaiknya dipotret di habitat aslinya. Penerbitan buku ini sungguh sebuah dokumentasi Nusantara yang sangat berguna.

***