Hanya manusia manusia merdeka itulah yang mampu membangun peradaban agung yang baru dan mampu memerdekaan dunia dan manusia manusianya.
Tepuk tangan orang lain, caci maki orang lain dan bully-an orang lain. Sifatnya sementara.
Apalagi tepuk tangan dan pujian disaat kamu diatas puncak kesuksesan dan di puncak kekuasaan. itu kadang banyak yang semu tidak asli.
Yang asli adalah dirimu sendiri, apa adanya. Yang asli adalah hargamu sendiri tanpa polesan dan banyak pencitraan. Maka fokuslah benahi kualitas diri.
Semua pujian, cacian, bully an pada dasarnya sifatnya sementara, apalagi di medsos, besok lusa sudah hilang. Oleh sebab itu jangan terpengaruh dengan itu semua.
Manusia cenderung mencari posisi aman dengan memuji orang besar para pejabat dan suka menghina orang kecil. Itu sunnah kehidupan.
Di dunia ini banyak orang yang palsu, berkamuflase dan bersandiwara. Mengorbankan kebahagiaan batin demi terlihat bahagia secara lahir. Kita jangan begitu.
Carilah kebahagiaan sejati dengan hidup secara merdeka, jangan pernah menyembah manusia demi pernak pernik kehidupan yang sifatnya semu.
Jangan pernah menyembah manusia apalagi menghalalkan yang haram hanya demi atribut yang murah. Itu hakikat tauhid.
Semua manusia di dunia ini menyembah Tuhan, bagaimana kamu mau menyembah manusia padahal kalian sama sama meminta kepada Tuhan?
Bahagia letaknya ada pada kebebasan, kemerdekaan, jiwa yang terbebas dari pasungan dan penghambaan kepada apapun selain Allah semata.
Hanya manusia manusia merdeka itulah yang mampu membangun peradaban agung yang baru dan mampu memerdekaan dunia dan manusia manusianya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews