Yusuf, Pria yang Merasa Jadi Korban Cari Jodoh Online

Inilah risiko dari jual-beli online atau mencari jodoh lewat medsos, wajah tidak sesuai dengan kenyataan. Lihatlah dulu barangnya baru beli. Tapi juga jangan dicoba tapi tidak jadi beli.

Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:10 WIB
0
933
Yusuf, Pria yang Merasa Jadi Korban Cari Jodoh Online
Yusuf dan pasangan hasil jodoh online (Foto: Situs Kartini)

Masyarakat milenial atau modern sekarang sudah tidak asing lagi yang namanya jual-beli online. Jual-beli beli online  bisa meningkatkan penjualan dan bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli lewat sistem digital. Banyak kemudahan yang didapat.

Akan tetapi, jual-beli online juga ada kekurangannya atau sisi negatifnya. Barang yang dibeli tidak sesuai yang dipesan setelah barang diterima. Tidak sebagus di foto saat menawarkan barang dagangannya. Seperti baju kebesaran atau kekecilan. Kalau sudah begitu yang ada rasa kecewa. Belum lagi duit sudah ditransfer, tetapi barang tidak nyampai-nyampai alias jadi korban penipuan.

Nah, dunia medsos diramaikan oleh pekerja Indonesia di Korea bernama Yusuf yang menjalin hubungan dengan wanita Indonesia yang bekerja di Taiwan. Mereka dipertemukan di dunia media sosial atau medsos. Media sosial bisa mendekatkan yang jauh dan bisa menjauhkan yang dekat. Bahkan bisa menceraikan yang sudah jodoh jadi tidak jodoh lagi.

Dalam urusan jodoh, Yusuf dipertemukan lewat media sosial dengan wanita yang berada di Taiwan. Hubungan atau komunikasi lewat telpon. Belum pernah ketemu alias jumpa darat. Yusuf hatinya berbunga-bunga karena akan mendapat jodoh wanita muda cantik yang kinyis-kinyis atau kinclong.

Selama hubungan Yusuf sering menerima kiriman foto dari pacarnya yang ada di Taiwan tersebut. Pikiran Yusuf sudah melanglang-buana membayangkan akan dapat bidadari dari Taiwan. Dan sudah merencanakan malam pertama harus beronde-ronde.

Rupanya selama pacaran atau hubungan dua tahun itu Yusuf belum pernah melihat wajah wanita tersebut, kecuali hanya dari foto yang dikirimkan. Kalau pun komunikasi lewat video call si wanita selalu menutupi wajahnya memakai cadar. Pikir Yusuf, ini wanita sholehah yang bakal jadi pendampingnya. Sudah kayak cerita film ayat-ayat cinta.

Yusuf juga sering memberi uang kepada wanita tersebut tiap bulan, bahkan menjelang pernikahannya, Yusuf mengirim uang sebesar Rp10 juta atas permintaan calon istrinya.

Berangkatlah Yusuf ke Taiwan untuk melakukan pernikahan atau ijab qobul dengan wanita pujaannya yang dikenal lewat medsos tersebut. Dengan semangat 45 dan hati yang berdebar-debar Yusuf ketemu calon mempelai tersebut di Taiwan.

Tapi... alangkahnya terkejutnya Yusuf saat melihat pertama kali wajah calon istrinya. Rupanya tidak sesuai dengan yang ada di foto yang sering dikirim oleh calonnya itu. Yusuf benar-benar tak percaya dan kaget.

Wanita itu 180 derajat berbeda dengan bayangan Yusuf. Wanita yang ada di depanya seorang wanita paruh baya dan terlihat sudah tua. Bukan karena menggunakan Face App tapi benar-benar tua.

Semangat Yusuf yang tadinya menggebu-gebu berubah jadi loyo tak berdaya dan tidak bisa menerima kenyataan. Rasa kecewa dan malu campur aduk.

Akhirnya Yusuf membatalkan pernikahan tersebut karena calon istrinya tidak sesuai foto yang selama ini dikirimnya. Merasa dibohongi, Yusuf minta uang yang dikirim sebesar Rp10 juta untuk dikembalikan. Rupanya Yusuf membuat perhitungan untung ruginya.

Belajar dari kasus Yusuf, inilah risiko dari jual-beli online atau mencari jodoh lewat medsos, wajah tidak sesuai dengan kenyataan. Lihatlah dulu barangnya baru beli. Tapi juga jangan dicoba tapi tidak jadi beli.

Jadi laki-laki jangan lugu-lugu amat, bahkan wanita sekarang lebih pintar dan kreatif dalam urusan cinta.

***