Makna Kemerdekaan

Ada yang memaknai "kemerdekaan" dengan kebebasan berfikir atau menyampaikan pendapat tanpa dihalangi atau dicegah.

Kamis, 18 Agustus 2022 | 21:42 WIB
0
86
Makna Kemerdekaan
Bendera Merah-Putih (Foto: detik.com)

"Merdeka!".

Apa arti kemerdekaan atau merdeka bagi rakyat atau masyarakat sekarang?

Jawabnya tidak tunggal, dan banyak arti atau makna. Dan jawabannya bukan terbebas dari penindasan bangsa atau negara lain.

Ada yang memaknai "kemerdekaan" dengan kebebasan berfikir atau menyampaikan pendapat tanpa dihalangi atau dicegah.

Ada yang memaknai "kemerdekaan" bebas dari penindasan atau ketidakadilan, sekalipun dilakukan oleh bangsa atau negaranya sendiri.

Ada lagi yang mengartikan "kemerdekaan" dari kemiskinan secara materi atau ekonomi.

Dan masih banyak lagi arti dari 'kemerdekaan".

Artinya setiap kepala mengartikan atau memaknai kemerdekaan yang berbeda-beda, berangkat dari apa yang dirasakan atau dialami saat ini.

Tetapi, kalau kita bertanya arti "kemerdekaan" kepada semua rakyat Indonesia sebelum mendeklarasikan "kemerdekaan" pada tahun 1945, maka jawabannya adalah membebaskan atau mengusir penjajah Belanda dan Jepang.

Jawabnya tunggal.

Bahkan sudah mendeklarasikan "kemerdekaan" pada tahun 1945, ternyata Belanda kembali lagi dan Indonesia baru bisa "merdeka" dari Belanda pada tahun 1949.

Kalau bertanya pada rakyat Palestina arti kemerdekaan, maka jawabannya mengusir Israel dari tanah pendudukan yang dikuasai secara paksa. Bahkan sampai sekarang belum merdeka secara penuh layaknya negara yang berdaulat.

Jawabannya seperti rakyat Indonesia sebelum "merdeka". Ingin mengusir penjajah.

Syarat merdeka dalam bernegara yaitu ada wilayahnya, ada rakyatnya dan diakui dunia internasional.

Dan syarat yang belum didapat Palestina secara penuh yaitu pengakuan dunia internasional.

Kembali ke arti atau makna "kemerdekaan".

Artinya, arti atau makna "kemerdekaan" bisa bergeser dari objektif menjadi subjektif.

Setelah terbebas dari penjajahan bangsa atau negara asing, sekarang ingin terbebas dari penindasan bangsa sendiri. Karena merasa diperlakukan tidak adil.

Kalau itu arti atau makna "kemerdekaan", maka penindasan atau perlakuan tidak adil juga terjadi di negara-negara yang sudah merdeka atau maju sekalipun. Misalnya Amerika dan negara-negara Eropa.

Inilah arti atau makna "kemerdekaan" menjadi subjektif atau setiap kepala punya keinginan mendefinisikan arti "kemerdekaan" secara subjektif dan bebas.

Jangan tanya arti "kemerdekaan" kepada seniman, tambah mumet lagi. Apalagi bertanya kepada yang lagi bokek atau krisis keuangan.

**"