Tuhan tidak menyuruh Musa untuk membangun pasukan tandingan, menyerukan ‘people power’, dan kemudian berupaya menggulingkan kekuasaan Firaun.
Saya terlibat dalam diskusi dengan seorang teman yang ustad di FB. Saya sampaikan bahwa hendaklah ia bisa menerima kenyataan bahwa Prabowo kalah dan Jokowi yang bakal menang dalam pilpres ini. Saya sampaikan bahwa itu semua adalah kehendak Tuhan. Sama dengan kalahnya Ahok oleh Anies Baswedan.
Sebagai muslim kita hendaknya melihat ini sebagai sebuah ketentuan Tuhan. Kita telah berusaha tapi pada akhirnya ketentuan Tuhan jugalah yang akan berlaku. Kalau Tuhan mau memenangkan Prabowo maka securang apa pun orang terhadapnya maka Prabowo akan tetap menang. Apa pun rekayasa dan tipu daya yang dilakukan orang padanya maka rekayasa Allah jauh lebih hebat. ‘Wallahu khairul maakiriin’(Surat Ali Imran (3: 54).
Begitu juga dengan Jokowi. Sehebat apa pun fitnah dan goyangan yang ditujukan kepadanya tapi jika Tuhan ingin memenangkannya maka Jokowi akan menang juga. Itu adalah ketentuan Tuhan yang terserah Anda mau menerimanya atau tidak.
Sebagai seorang muslim maka sudah sepatutnya jika kita menggunakan ajaran Islam dalam menyikapi setiap hal. Memberontak pada ulil amri adalah perbuatan yang tercela.
Allah ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’: 59).
Ibnu Abi ‘Izz dalam Syarah Aqidah Thahawiyah, berkata, “Hukum mentaati ulil amri adalah WAJIB WALAU PUN MEREKA BERBUAT ZALIM. karena kalau keluar dari ketaatan kepada mereka akan menimbulkan kerusakan yang berlipat ganda dibanding dengan kezaliman penguasa itu sendiri.” (Syarh Aqidah Ath Thahawiyah, hal. 381). Baca soal Ulil Amri di sini.
Rupanya teman saya tadi tidak terima dan ia membalas bahwa Firaun, Hitler, dan para diktator dunia lainnya juga berkuasa karena kehendak Tuhan. Intinya dia tidak mau menerima dan mungkin mau menyatakan bahwa Jokowi adalah diktator dan diktator harus digulingkan, meski pun ia berkuasa karena ketentuan Tuhan.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa Menasihati Fir’aun
Ada satu hal yang mungkin luput dipahami oleh teman ustad saya tersebut. Meski Firaun adalah seorang diktator kejam keliwat-liwat, dan bahkan menganggap dirinya adalah Tuhan, tapi Tuhan sama sekali tidak meminta Nabi Musa untuk menggulingkannya.
Tuhan tidak menyuruh Musa untuk membangun pasukan tandingan, menyerukan ‘people power’, dan kemudian berupaya menggulingkan kekuasaan Firaun. Tidak…!
Berupaya menggulingkan kekuasaan Firaun adalah PERBUATAN MAKAR yang dilarang oleh Allah. Bagaimana pun Firaun adalah ULIL AMRI yang berkuasa pada saat itu dan Tuhan tidak menyuruh Musa untuk menggulingkan Firaun.
Apa yang diamanahkan oleh Tuhan ke pada Musa? Read this and you will be surprised.
Surabaya, 18 Mei 2019
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews