Perempuan dan Karier — Menembus Batas Tradisi dan Tantangan Zaman

Kita hidup di era yang menuntut kolaborasi dan potensi terbaik dari seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali.

Jumat, 16 Mei 2025 | 09:56 WIB
0
4
Perempuan dan Karier — Menembus Batas Tradisi dan Tantangan Zaman
photo kegiatan perempuan

Perempuan masa kini hidup dalam zaman yang jauh berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Di tengah laju modernisasi dan kemajuan teknologi, akses terhadap pendidikan dan dunia kerja terbuka semakin luas. Perempuan kini tidak hanya dipandang sebagai penjaga rumah tangga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi, pemimpin, inovator, dan agen perubahan di berbagai lini kehidupan.

Namun, perjalanan perempuan dalam meniti karier tidaklah mudah. Meskipun telah banyak kemajuan, tantangan struktural, sosial, dan budaya masih menjadi hambatan besar. Salah satu tantangan paling nyata adalah stigma dan stereotip gender yang terus bertahan di banyak tempat. Perempuan masih sering dianggap kurang kompeten dalam posisi kepemimpinan atau peran strategis, padahal fakta membuktikan sebaliknya. Banyak perempuan telah berhasil menjadi CEO, menteri, akademisi terkemuka, bahkan pemimpin negara.

Selain stereotip, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan juga masih menjadi persoalan global. Di banyak sektor, perempuan dibayar lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama atau setara. Hal ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga secara psikologis dan sosial, karena menunjukkan bahwa kerja perempuan belum sepenuhnya dihargai setara.

Di sisi lain, perempuan sering menghadapi beban ganda: menjalani peran profesional sekaligus peran domestik. Dalam banyak budaya, perempuan masih diharapkan menjadi pengurus rumah tangga utama, bahkan ketika mereka juga bekerja penuh waktu. Tantangan ini semakin berat ketika kebijakan kerja belum ramah terhadap keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, seperti minimnya cuti melahirkan yang layak, fasilitas penitipan anak, atau jam kerja fleksibel.

Namun penting untuk ditekankan, bahwa perjuangan perempuan dalam dunia karier bukan semata-mata perjuangan personal, melainkan perjuangan struktural yang memerlukan perubahan sistem.

Dukungan dari lingkungan sekitar sangat menentukan: dari pasangan yang setara dalam berbagi peran rumah tangga, tempat kerja yang adil dan inklusif, hingga kebijakan negara yang melindungi hak-hak pekerja perempuan.

Lebih dari itu, kita juga harus membangun narasi baru tentang perempuan yang berkarier: bahwa mereka bukan meninggalkan kodratnya, bukan mengabaikan keluarga, melainkan sedang berkontribusi lebih besar bagi masyarakat. Ketika seorang perempuan bekerja dan meraih prestasi, ia tidak hanya mengangkat dirinya sendiri, tapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk bermimpi lebih tinggi.

Kita hidup di era yang menuntut kolaborasi dan potensi terbaik dari seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali.

Maka, memberdayakan perempuan dan mendukung mereka dalam dunia kerja bukan hanya soal keadilan gender, tapi juga investasi dalam kemajuan bangsa. Saat perempuan diberi ruang, mereka tidak hanya mampu berdiri sejajar, tapi juga menginspirasi, memimpin, dan menciptakan perubahan besar.