Bandar Lampung, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menyelenggarakan Penguatan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah satuan pendidikan LP Ma’arif NU. Program ini adalah kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Program Organisasi Penggerak (POP), tingkat SD di Region Jabar dan Lampung. Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas yang mmpuni dan kompetensi pendidik pada umumnya dan pendidik satuan pendidikan LP Ma’arif NU pada khususnya.
Pengurus LP Ma’arif PBNU Prof Alamsyah mengatakan, di zaman yang semakin maju ini, persaingan untuk menguasai masa depan yang cerah adalah hal yang niscaya dan karena itu harus dihadapi. Apalagi di tengah-tengah berkembang pesatnya sistem digital yang menjadi tumpuan beragam bidang.
“Dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya mengakses segala informasi, guru harus memiliki kompetensi terhadap banyak hal, diantaranya adalah kemampuan literasi dan numerasi,” terangnya, Ahad (26/2/2023).
Prof Alam, sapaan karibnya, melanjutkan, kebangkitan di Abad Kedua NU merupakan momentum kebangkitan sains dan teknologi bagi pendidik di satuan pendidikan LP Ma’arif NU.
“Segala hal pasti mengalami perubahan, hanya Allah SWT yang tidak akan pernah berubah,” jelas dia. “Dan kunci kita untuk menghadapi perubahan dan kebangkitan sains dan teknologi ialah kemampuan literasi dan numerasi. Dengan literasi yang kuat maka berbagai data dan informasi bisa diakses, dicermati dan dibagi,” sambungnya.
Sedangkan, lanjut dia, dengan kemampuan numerasi maka berbagai kemajuan teknologi dapat dikuasai, diciptakan, dan bahkan dikembangkan. Hal penting dan terasa istimewa dalam kegiatan POP LP Ma’arif NU di Provinsi Lampung adalah keikutsertaan beberapa guru non muslim. Hal ini tentu turut menegaskan pendidikan literasi dan numerasi di LP Maarif NU adalah juga untuk meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan. “LP Ma’arif sudah melangkah lebih jauh, strategis dan semakin bermakna dengan menjadikan pendidikan literasi dan numerasi juga sebagai simbol toleransi dan penanaman nilai Islam inklusif bagi sesama,” pungkasnya. Sebelumnya, dalam kegiatan serupa di Jawa Barat, Ketua LP Ma’arif NU M Ali Ramdhani mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU. Ia menilai para pembelajar adalah pemilik masa depan sesungguhnya. “Dari belajar kita hidup, dan dari hidup kita belajar. Kita paham, berdasar aforisme luhur dan ujaran bijak, bahwa orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, sementara orang yang terus berkehendak untuk belajar adalah pemiliki masa depan,” ungkapnya saat memberikan arahan di Bandung, Kamis (23/02/2023) kemarin.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews