Nikmati hidup ini, karena kalau sudah mati hidup tak bisa dinikmati, kecuali kita penganut aliran sufi atau garis langit.
Sejak subuh hari tadi hujan turun. Terimakasih mahasemesta yang membuat hujan, demikian ucapan syukur yang menganggap hujan sebagai berkah. Tapi jika pun ada yang tidak menganggapnya berkah, ampunilah. Mungkin dalam tekanan atasan, di mana ia pagi-pagi mesti berangkat kerja, dengan sepeda onthel atau kendaraan umum, dan tak punya mantol.
Itulah makanya dulu ada tentara membuat cerpen berjudul 'Hujan Kepagian'. Memangnya ada hujan kesiangan, karena semalam begdangan? Bukankah begadang tidak ada artinya dan karena itu jangan, kecuali ada artinya?
Masalahnya, ada atau tidak arti begadang, setidaknya di KBBI? Ternyata begadang ada artinya, di KBBI itu. Yakni berjaga tidak tidur sampai larut malam. So, kalau berjaga tidak tidur sampai subuh, apakah masih masuk kategori begadang? Embuhlah.
Nikmati hidup ini, karena kalau sudah mati hidup tak bisa dinikmati, kecuali kita penganut aliran sufi atau garis langit. Mbah Kyai Albert Einstein, ahli fisika itu pagi-pagi sudah ngomyang, "Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang menunggu, tetapi hanya hal-hal yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras."
Oalah mbah-mbah, lha bagaimana nasib orang yang kena PHK karena pandemi? Lapor ke Komnas HAM? Bisakah Presiden Jokowi intervensi dalam hal ini?
Dalam tulisannya yang kemudian terhimpun dalam buku 'Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan', Soe Hok Gie menulis; "Barang Siapa mengibarkan bendera "Revolusioner", akan memperoleh pasaran di kalangan kaum radikal, kaum yang menunggu dengan tidak sabar perubahan-perubahan yang mereka harapkan.
Kaum "Radikal" ini berasal dari segala golongan." Bijimana yah, kalau malah ada yang mempersoalkan judul bukunya itu, bukannya 'orang-orang kiri di persimpangan jalan'? Kanan-kiri sama saja, kata Bambang Pancul, yang penting Teh Botol Sosro minumannya. Sayangnya tidak semua suka Teh Botol Sosro.
Ada yang suka blontea, di mana daun teh dicampur-baur, dan karena itu blontea tidak suka teh botol. Dan masa depan kayak kapal layar di dalam botol, dengan sedikit air. Dan tanpa angin bertiup?
@sunardianwirodono
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews