Peran Media dalam Kesiapan Masyarakat Menerapkan New Normal

Kita pasti bisa menang melawan corona. sebab media juga berperan menumbuhkan optimisme masyarakat menjalankan new normal.

Minggu, 21 Juni 2020 | 09:14 WIB
0
206
Peran Media dalam Kesiapan Masyarakat Menerapkan New Normal
Media massa (Foto: cikarangindusrial.com)

Terhitung 5 bulan terakhir ini masyarakat dibuat resah dengam adanya pandemi Covid-19. Jika dilihat penambahan pasien positif Covid-19 yang terus meningkat hingga saat ini mendekati 40 ribu kasus di Indonesia, maka virus ini terbilang sangat luar biasa berbahaya. 

Berbagai pemberitaan terus bermunculan baik di media massa maupun media online, data yang disajikan juga ada perbedaan sehingga membuat bingung dan resah bagi para pembaca berita. Dengan banyaknya berita yang tersebar saat ini dapat berdampak kurang baik bagi masyarakat, salah satunya yaitu kepercayaan masyarakat terhadap media menurun karena banyaknya pendapat dan pandangan yang berbeda mengenai kasus virus tersebut.

Tetapi, bagaimanapun masyarakat tetap butuh konsumsi berita dan informasi tiap harinya. Oleh karena itu, kredibilitas media informasi harus ditingkatkan dengan menyuguhkan berita-berita yang aktual dan faktual.

Peran media disini adalah untuk membantu masyarakat lebih mengenal dan mempermudah masyarakat dalam mempersiapkan keperluan di era "new normal". Meskipun kebijakan new normal ini dinilai masih terlalu dini dan harus dikaji lebih dalam oleh pemerintah, namun kebijakan ini kemungkinan mampu benar-benar mengembalikan beberapa aspek yang sangat berpengaruh terhadap negara maupun rakyat.

Dengan adanya keadaan seperti ini membuat media memiliki peranan penting dalam mengikuti perkembangan informasi yang dapat diandalkan dan memeriksa fakta dari informasi tersebut, agar tetap dapat dijadikan sebagai sumber terpercaya oleh masyarakat.

Sementara itu, satu bagian yang selalu bergerak dalam pandemi ini adalah jumlah kasus yang terus meningkat setiap harinya. Jumlah yang terus meningkat ini membuat menarik perhatian publik, tetapi juga penting bagi negara untuk mengkomunikasikan cerita dibalik angka-angka tersebut, apa yang sudah dilakukan oleh negara untuk merespon virus ini dan apa yang dapat dilakukan oleh individu, juga memastikan bahwa cerita ini memiliki informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, agar masyarakat dapat percaya sehingga dapat dijadikan rujukan.

Masyarakat juga dapat merasa lebih tenang dan nyaman saat informasi terkait isu-isu yang bertaburan ini jelas dan transparan.

Kejadian-kejadian atau kemungkinan-kemungkinan tidak terduga menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi insan media. Karena terdapat potensi kesalahan informasi yang didapatkan tidak sengaja, namun bisa berujung menyesatkan masyarakat.

Peran media terpercaya tidak hanya untuk mengabarkan namun juga menyangkal informasi yang salah. Hal ini dilakukan dengan memikirkan apa yang dipercayai oleh audiens, seperti sumber terpercaya, menunjukkan empati terhadap mereka yang terkena dampak Covid-19, ataupun penggunaan bahasa yang sesuai dalam menyampaikan isu-isu.

Bahasa yang tepat sangat diperlukan untuk mematahkan stigma masyarakat. Karena peran media sangat dibutuhkan dalam membangun produktivitas dan kedisiplinan masyarakat menghadapi new normal.

Daripada membuat stigma untuk menjatuhkan, lebih baik media menawarkan informasi yang lebih praktis kepada audiens, seperti alamat RS rujukan Covid-19, web informasi tentang Covid-19 yang dapat diakses oleh masyarakat atau tips mencuci tangan dan cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri agar tidak terjangkit virus Covid-19.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus bisa memilah berita yang benar-benar Virus covid-19 pasti bisa dipukul dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga disiplin dalam menjaga kebersihan dan imunitas tubuh.

Kita pasti bisa menang melawan corona.Virus covid-19 pasti bisa dipukul dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga disiplin dalam menjaga kebersihan dan imunitas tubuh. Kita pasti bisa menang melawan corona. sebab media juga berperan menumbuhkan optimisme masyarakat menjalankan new normal.

***