Heparin, Pengobatan Darah Kental Urgen Bagi Pasien Covid-19

Dr. Sidharta pun menganjurkan untuk melawan covid-19 obat yang berpotensi membunuh virus adalah Ivermectin dan Sofosbuvir/Daclastavir.

Rabu, 9 September 2020 | 07:40 WIB
0
353
Heparin, Pengobatan Darah Kental Urgen Bagi Pasien Covid-19
Meneliti vaksin (Foto: mediaindonesia.com)

Dr. Sidharta Salim membuka obrolan bahwa dua hari lalu seorang guru besar ilmu penyakit dalam dari sebuah universitas di Jawa Timur meninggal dalam usia 75 tahun disebabkan Covid-19. Profesor itu kemungkinan terpapar Covid-19 dari OTG atau sumber lain karena almarhum memang tidak langsung menangani pasien covid-19.

Dokter Sidharta tidak merasa heran apabila di Surabaya angka kematian tinggi akibat Covid-19. Itu bisa terjadi kemungkinan karena ada sebuah universitas di Jawa Timur yang mengklaim "menemukan" obat covid-19. Yang ternyata obat-obat yang katanya bisa untuk mengobati covid-19 itu adalah obat-obat yang sudah obsolete, ketinggalan jaman. Yang oleh WHO maupun Institusi kesehatan lain obat-obat itu sudah tidak dianjurkan untuk diresepkan.

Menurut dr. Sidharta Salim, internis yang praktek di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, bahwa yang penting dalam menangani pasien covid-19 adalah mengatasi "hipercoagulable state" yang dalam istilah awam disebut "darah kental". Mengatasi darah kental pada pasien covid-19 adalah dengan pengobatan Heparin atau LMWH. Cara ini akan menurunkan angka kematian hingga 50%. Demikian ditegaskan dokter Sidharta. Tetapi, sayang di Indonesia sedikit dokter yang melakukan ini.

Dr. Sidharta Salim juga menambahkan bahwa untuk mengobati darah kental pada pasien covid-19 sebaiknya dengan obat Heparin. Jangan meresepkan aspirin atau Clopidogrel. Selanjutnya, atasi dan redam reaksi tubuh berlebihan yang akan merusak paru-paru dengan Corticosteroid, Toclizumab, dan Colchicine.

Dr. Sidharta melanjutkan kata-katanya, "Tetapi sayang, saat-saat seperti ini masih ada sebagian dokter yang berpikiran kolot menentang pemakaian steroid. Bahkan, ada dokter yang "mengompori" pasien covid-19 untuk berhenti menggunakan steroid. Sehingga ada keluarga dari pasien saya yang menyalahkan dan memaki-maki saya di medsos, lalu membawa ayahnya keluar dari rumah sakit.

Beberapa jam kemudian ayahnya meninggal di rumahnya. Tindakan itu tentu sangat disesalkan karena akan menimbulkan cluster di sekitar rumah pasien."

Dr. Sidharta pun menganjurkan untuk melawan covid-19 obat yang berpotensi membunuh virus adalah Ivermectin dan Sofosbuvir/Daclastavir.

Lalu, dokter Sidharta Salim yang kini sudah berusia 70 tahun, yang pernah berpraktek di Rumah Sakit di Jerman selama tujuh tahun memberikan advis kepada rekan-rekan dokter terutama para dokter muda agar selalu mengikuti berita dan rajin membaca literatur dari luar negeri agar selalu bisa meng-update pengetahuan mutakhir.

Demikian disampaikan oleh dokter Sidharta Salim sembari menutup obrolan pagi itu.

***