Pandemi covid-19 belum juga berakhir, namun kita harus tetap merasa optimis. Ketika sudah ditemukan kombinasi obat dan vaksinnya, pasti Corona segera sirna. Yang penting kita tetap kuat mental dan menjalani pandemi ini dengan gagah berani. Sambil berdoa semoga musibah ini segera berlalu dan keadaan kembali seperti sedia kala.
Ketika pandemi kita lalui selama berbulan-bulan, maka ada rasa lelah, stress, bahkan menjurus depresi. Ada ketakutan bahwa keadaan ini berlangsung selamanya. Padahal justru di tengah situasi ini, kita harus optimis, jangan takut tertular. Pasti semua pasien Corona bisa sembuh. Virus tak akan hinggap jika semua orang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Fransiskus Roberto Diogo, Bupati Sikka, menyatakan bahwa semua pasien Corona bisa sembuh. Jadi tidak usah takut karena virus covid-19 bisa menyebabkan kematian. Hal ini dibuktikan dari 27 orang yang positif Corona di Sikka sudah sembuh setelah melakukan pengobatan dan karantina terpusat di ruang isolasi, pada sebuah Rumah Sakit di Maumere.
Dari 6 pasien covid-19 itu bahkan sampai melakukan 12 kali tes swab untuk memastikan mereka sudah bebas Corona. Bahkan sekarang mereka sudah sehat dan tidak ada gejala terkena covid-19 seperti sesak napas. Bupati mengajak semua orang untuk optimis, karena buktinya di Sikka tidak ada pasien yang sampai meninggal dunia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin juga mengajak seluruh masyarakat, terutama petani, untuk bersikap optimis dalam menghadapi Corona. Prioritas negara adalah pangan. Jadi sektor pertanian tidak boleh berhenti, harus terus berproduksi. Masyarakat Indonesia masih butuh pangan yang cukup, berkualitas, dan bergizi tinggi. Jadi wajib ada peningkatan produksi pertanian.
Mengapa para pejabat selalu mengajak masyarkat untuk terus optimis dalam menghadapi Corona? Karena jika kita terlalu sering membaca berita tentang kematian akibat virus covid-19, lama-lama akan tertancap rasa paranoid. Kita jadi takut untuk beraktivitas karena takut ketularan, dan melanjutkan stay at home, padahal sudah memasuki era adaptasi kehidupan baru.
Jika kita menaati protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, maka tidak akan tertular Corona. Karena virus covid-19 tidak akan menular ke orang yang bersih dan imunitasnya bagus. Jadi jangan pernah melepas masker dengan alasan sudah pakai face shield. Karena hanya masker kain yang bisa melindungi dari droplet pembawa virus covid-19.
Tetaplah semangat dan optimis dalam menghadapi hidup. Jangan takut untuk bekerja di luar rumah, asal memakai perlindungan dari masker kain dan face shield, serta membawa sebotol hand sanitizer untuk jaga higienitas. Jika berpikir positif maka otomatis tubuh akan sehat dan bebas Corona.
Optimisme dalam menghadapi Corona juga berlaku di dalam bidang ekonomi. Di awal pandemi memang ada sedikit penurunan penghasilan karena gaji dipotong, atau bahkan dirumahkan oleh perusahaan. Namun hidup harus terus berputar dan kita malah jadi kreatif dalam mencari uang. Misalnya dengan menjual makanan dan barang lain via online shop.
Justru di era adaptasi kebiasaan baru (dulu: new normal), kita wajib bersikap optimis dan menatap masa depan. Pasti Corona akan segera pergi dari Indonesia. Oleh karena itu, mumpung sudah diperolehkan keluar dari rumah, kita wajib kerja keras. Jika semua orang semangat dan produktif, maka roda ekonomi berputar lagi dan finansial Indonesia jadi baik kembali.
Yakinlah bahwa pandemi covid-19 segera berlalu. Jangan takut dan paranoid dan hindari konsumsi berita yang membuat pikiran stress. Jaga pikiran dan perasaan agar tetap positif, dan optimis dalam menghadapi Corona. Kita tak akan tertular jika disiplin jaga kesehatan dan kebersihan. Keadaan ekonomi keluarga juga pasti membaik, jika terus berusaha dan berdoa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews