Media Belanda Sebut Serangan Umum 1 Maret Dilakukan Ekstrimis

Meskipun serangan ini cukup besar, pihak Belanda tidak mengetahui siapa yang memimpin serangan tersebut. Jadi, nama Soeharto tidak disebut-sebut di situ.

Sabtu, 12 Maret 2022 | 05:28 WIB
0
120
Media Belanda Sebut Serangan Umum 1 Maret Dilakukan Ekstrimis
Tentara Republik Indonesia 1947 (Foto: tirto.id)

Berita yang ditulis pada koran di Belanda tertanggal 3 Maret 1949 tentang serangan 1 Maret 1949 di kota Yogya. Terjemahannya kurang lebih sbb:

Ekstremis Melakukan Serangan di Negara Djogja. Sekarang Sudah Tenang Kembali

Pukul 6 pagi tanggal 1 Maret, kelompok ekstrimis yang sangat kuat melancarkan serangan di berbagai tempat di Djogja, menurut seorang koresponden khusus dari Aneta dari Djogja.

Gangguan-gangguan ini tidak mengejutkan dan tidak diragukan lagi bahwa para ekstremis memiliki peluang untuk sukses yang langgeng, Kolonel Langen, komandan brigade di Djogja, mengatakan kepada koresponden Aneta.
Situasi sekarang benar-benar terkendali. Aktivitas ekstremis telah ditekan dengan kerugian signifikan senjata dan amunisi kepada para penyerang.

Kerugian di pihak Belanda berjumlah enam orang tewas dan empat belas orang luka-luka. Pada hari Rabu ada kedamaian lagi di Djogja; pemandangan kota kembali terlihat normal, pasar ramai dikunjungi dan bioskop kembali diputar.

Jenderal Spoor mengunjungi Djogja pada hari Rabu. Ia tiba pukul 11 ​​pagi dengan pesawatnya sendiri dan berangkat sore hari dengan mobil via Magelang menuju Semarang. Sebelum kedatangan Jenderal Spoor, komisaris pemerintah Angenent, komandan teritorial, Jenderal Meyer dan perwira senior lainnya telah tiba dari Semarang dengan pesawat tambahan untuk membahas situasi tersebut.

Jenderal Meyer, Tuan Angenent dan Residen, Tuan Stok, mengunjungi keraton sultan Djogja pada hari Rabu siang. Kunjungan berlangsung selama setengah jam. Tidak ada informasi yang dapat diperoleh tentang sifat diskusi di sana, dan tentang pertanyaan apakah diskusi diadakan dengan sultan sendiri.

Kesimpulan:

1. Serangan 1 Maret 1949 ini cukup penting untuk diberitakan di media-media Belanda waktu itu.
2. Media Belanda menyebutkan serangan itu dilakukan oleh ekstrimis.
3. Meskipun serangan ini cukup besar, pihak Belanda tidak mengetahui siapa yang memimpin serangan tersebut. Jadi, nama Soeharto tidak disebut-sebut di situ.
4. Bahwa serangan itu cukup besar, terbukti Jenderal Spoor sebagai penguasa militer tertinggi memerlukan datang ke Yogya dengan pesawat khusus keesokan harinya dan mengadakan kunjungan ke Sultan HB IX di keraton.