Djuanda dan Hang Nadim Siap Terbangkan Calhaj 2019 Kloter Pertama

Selama masa angkutan haji, semua pesawat yang digunakan melayani angkutan haji akan dilakukan rampcheck untuk memastikan bahwa kondisinya laik.

Sabtu, 6 Juli 2019 | 10:54 WIB
0
272
Djuanda dan Hang Nadim Siap Terbangkan Calhaj 2019 Kloter Pertama
Bandara yang telah siap terbangkan Calhaj (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jakarta (5/7/2019) – Bandar Udara Djuanda, Surabaya dan Bandar Udara Hang Nadim, Batam telah siap dalam pelaksanaan operasional penerbangan Haji tahun 1440 H/2019 yang akan dimulai besok pada tanggal 6 Juli 2019.

Untuk memastikan operasional pelayanan Angkutan Haji berjalan lancar, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan berbagai upaya persiapan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan keberangatan haji Tahun 2019 berjalan dengan Selamat , Aman dan Nyaman.

Direktur Utama Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan pihaknya akan berupaya secara optimal dalam mempersiapkan keberangkatan angkutan haji tahun ini dengan sebaik baiknya.

“Kami akan melakukan upaya yang optimal agar pelaksanaan keberangkatan haji dari 12 embarkasi akan berjalan dengan baik dan memberikan kenyamanan kepada seluruh jamaah Haji Indonesia,"ujar Polana.

Untuk diketahui bahwa total jamaah haji Indonesia tahun 2019 yang akan diberangkatkan mencapai 221.000 jamaah. Para jamaah tersebut akan diterbangkan dengan menggunakan armada milik PT Garuda Indonesia dan Saudian Arabian Airlines.

PT Garuda Indonesia akan melayani jamaah untuk embarkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin , Makassar dan Lombok. Sedangkan Saudian Arabian Airlines akan melayani jamaah melalui embarkasi Batam, Palembang, Surabaya, dan Jakarta.

Dirjen Perhubungan Udara juga menambahkan bahwa selama masa angkutan haji, semua pesawat yang digunakan melayani angkutan haji akan dilakukan rampcheck untuk memastikan bahwa kondisinya laik.

"Saya menekankan sekali bahwa aspek keselamatan dalam dunia pelayanan angkutan penerbangan menjadi satu hal yang paling utama, masyarakat sebagai pengguna telah mempercayai kita sebagai regulator dan telah mempercayai maskapai sebagai operator, jangan sampai kita mengecewakan bahkan membuat masyarakat hilang kepercayaan," tutup Polana.

***