Saya ingatkan seluruh pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan gambut atau pun hutan. Bagi para pelakuakan dilakukan tindakan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
Kebakaran hutan dan lahan di Riau dan sekitarnya seharusnya tidak terulang lagi kalau saja titik-titik api yang muncul sudah dipadamkan sejak dini, sebelum menjadi ratusan titik api. Perangkat pemerintah dari pusat sampai daerah, juga aparat keamanan sebenarnya mampu melakukan upaya pencegahan.
Gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah: bupati, wali kota, camat, kepala desa. Pangdam punya perangkat dari danrem, dandim, koramil, sampai para babinsa. Kapolda juga punya perangkat dari kapolres, kapolsek, sampai babinkamtibmas.
Masalahnya di mana? Kerja sama yang kurang efektif, inisiatif yang tidak maksimal, sehingga perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik. Padahal, seperti saya ingatkan berkali-kali, pencegahan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan.
Semalam, setiba di Kota Pekanbaru, dalam rapat terbatas bersama jajaran terkait saya meminta Badan Nasional Penanggulanan Bencana melakukan proses hujan buatan dengan cakupan yang lebih luas sembari menambah pasukan maupun petugas pemadam.
Kedua, tindakan tegas penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan baik yang berasal dari kalangan korporasi maupun individu. Ketiga, melakukan pencegahan di lokasi-lokasi sekitar maupun lainnya agar titik api yang telah diketahui tidak membesar dan menyebabkan meluasnya karhutla.
5.600 Personil
Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, hari ini.
Sebanyak 5.600 personil tambahan sudah tiba di Riau dari kemarin. Water bombing sudah digelar di lokasi kebakaran dengan mengerahkan sedikitnya 52 pesawat. Tadi pun saya sempat meninjau kesiapan operasional pesawat penyemai yang hari ini akan membuat hujan buatan di lapangan.
Segala upaya kita lakukan untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan di Riau dan sekitarnya. Akan tetapi, yang paling benar adalah pencegahan sebelum kejadian. Satu titik api muncul, langsung dipadamkan sebelum menjadi ratusan titik api.
Saya mengingatkan seluruh pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan gambut atau pun hutan. Bagi para pelaku, baik korporasi maupun individu, akan dilakukan tindakan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews