Safari Kebangsaan VI PDIP: Kulineran Rawon dan Lorjuk di Surabaya

Kamis, 14 Februari 2019 | 21:04 WIB
0
437
Safari Kebangsaan VI PDIP: Kulineran Rawon dan Lorjuk di Surabaya
Lorjuk (dokpri)

Saya yang gemar bertualang, atau bisa dikatakan gemar jalan-jalan, dalam kurun waktu dua pekan terakhir ini mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Safari Kebangsaan yang digelar oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
 
Saya diajak oleh Sekertris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. So pasti saya senang dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya mengikuti Safari Kebangsaan VI di Jawa Timur dan Safari VII di Jawa Barat. 
 
Nah apa safari Kebangsaan ini? Sebenarnya ini safari politik juga ke wilayah tapal kuda di Jawa Timur dan wilayah Selatan Jawa Barat. Wilayah ini seperti Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi di Jawa Timur dan Cianjur, Sukabumi dan Bogor di Jawa Barat.
 
Ngapain saja? Jelang Pilpres 2019 ini, PDIP memang gencar untuk turun langsug ke wilayah. Konsolidasi sekaligus dengan bertemu kader-kader PDIP di setiap wilayah yang menjadi tujuan safari kebangsaan ini.
 
Tapi, ada yang menarik di safari ini. Saya dan pak Hasto, Pak Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Basarah sekaligus rombongan teman-teman media dari Jakarta juga sekaligus diperkenalkan dengan kuliner. Ya, ada safari kulinernya juga gitu. Ini yang bagi saya sangat menarik.
 
Ketika di Surabaya, setiba dari Jakarta, saya dan rombongan disuguhi Soto Lamongan Jaka Tarub di kantor Tim Kampanye Daerah Jawa Timur. Soto Lamongan ini benar-benar berbeda dengan Soto Lamongan yang beberapa kali saya santap di Jakarta.
 
 
 
Kuah Soto Lamongan ini, lebih spicy dan lebih enak. Ditambah dengan Koya makin sedap menggoyang lidah. Kepada saya, Pak Hasto bercerita, di Indonesia ini ada lebih dari 40 jenis soto. Termasuk Soto Lamongan ini.
 
“Indonesia memang kaya akan kuliner, karena itu Safari Kebangsaan ini juga sekaligus safari kuliner juga. Dan Soto Lamongan ini terdiri dari 15 jenis bumbu. Memang Indonesia kaya akan bumbu masak,” cerita Hasto.
 
Setelah menikmati Soto Lamongan, saya dan pak Hasto berserta rombongan safari kebangsaan di Jawa Timur, malam harinya menyantap makanan khas Surabaya di sebuah restoran. Makanan yang kami santap adalah Rujak Cingur dan juga rawon.
 
Rawon di restoran ini bisa dikatakan mantul alias mantap betul. Kuahnya membuat lidah bergoyang ditambah dengan daging yang empuk dan telur asin, semakin membuat lidah terus mengirimkan sinyal ke otak bahwa ini enak.
 
Selain Rawon dan Cingur ini. ada satu makanan khas yang saya santap. Makanan ini tidak bakal ditemukan di luar Surabaya. Pak Hasto yang menawarkan kami untuk menyantap makanan ini.
 
Namanya adalah Lorjuk. Wah apaan lagi tuh? Ternyata lorjuk ini adalah jenis kerang yang hanya ada di Selat Madura. Ketika tersaji, Lorjuk ini kerang tapi seperti tauge. Panjang-panjang. Bukan seperti kerang bambu ya. Benar-benar berbeda.
 
Ketika kami disajikan, dimasak pakai kecap dan cabai merah. Menambah cita rasa unik, manis dan pedas. Dan kerang ini sangat gurih dan empuk. Benar-benar mantap untuk disantap.
 
Pak Hasto bahkan bercerita kepada saya bahwa, Lorjuk ini adalah makanan kesukaan Ibu Megawati Soekarnoputri. Beruntungnya saya bisa mencicipi makanan kesukaan Bu Mega. 
 
Masih ada kuliner lainnya yang saya cicipi atau santap? Tunggu cerita saya berikutnya ya.
 
***