Perketat Protokol Kesehatan Cegah Kenaikan Covid-19

Jagalah juga kebersihan lingkungan baik di dalam maupun luar rumah dan jika perlu semprotkan disinfektan.

Sabtu, 26 Februari 2022 | 04:51 WIB
0
110
Perketat Protokol Kesehatan Cegah Kenaikan Covid-19
Protokol kesehatan (Foto: bisnis.com)

Pandemi Covid-19 masih terus terjadi dan kasus positif terus bertambah seiring adanya varian Omicron. Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan selalu mematuhi Prokes guna mencegah kenaikan angka positif Corona di Indonesia.

Apakah Anda merasa lelah dengan pandemi ini? Selama dua tahun kita mau tak mau harus beradaptasi dengan keadaan yang buruk di luar sana. Akan tetapi kelelahan bukan alasan untuk lalai dalam menaati protokol kesehatan (Prokes). Kita masih harus disiplin Prokes agar tidak mudah tertular Corona, apalagi ada varian Omicron yang lebih menular daripada delta.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyatakan bahwa orang yang tampak sehat-sehat saja belum tentu terbebas dari infeksi Corona.

Penyebabnya karena ada kasus positif yang bergejala dan tidak bergejala. Sedangkan orang yang tidak bergejala tentu masih beraktivitas seperti biasa (tidak isolasi mandiri) karena tidak tahu bahwa ia kena Corona.

Prof Wiku menambahkan, orang tanpa gejala (OTG) wajar jika tidak tahu kena Corona karena memang hanya kena serangan penyakit yang ringan, dan ia tidak melakukan screening dengan tes rapid atau swab. Jika ini tidak tertangani dengan baik maka akan bisa memicu kenaikan kasus.

Kita wajib memakai masker dan menaati poin lain dalam protokol kesehatan, karena bisa jadi ada banyak OTG di sekitar kita. Jangan-jangan kita sendiri juga berstatus OTG dan tanpa sadar menularkan Corona karena sering melepas masker saat dalam perjalanan.

Jangan pernah melakukannya lagi karena saat pandemi belum selesai, masih harus disiplin Prokes, apalagi untuk menghindari penularan Omicron.

Karakteristik Omicron berbeda dengan delta atau varian Corona yang lain. Jika kena Omicron gejala ringan maka tidak ada anosmia alias kehilangan fungsi indra penciuman, sehingga ada yang mengiranya hanya kena flu biasa. Padahal tetap berbahaya karena Omicron bisa merenggut nyawa, apalagi jika ada komorbid dan belum vaksinasi sama sekali.
Tetaplah taat Prokeskarena kita tidak tahu siapa saja yang berstatus positif covid tetapi hanya gejala ringan. Masker adalah pelindung nomor satu dari droplet yang bisa menyeabrkan virus. Bahkan saat ini WHO merekomendasikan pemakaian masker ganda, dengan masker disposable di dalam dan masker kain di luar, agar proteksinya makin kuat.

Saat masuk ke suatu tempat umum maka harus cuci tangan atau memakai hand sanitizer, lalu buka pintu usahakan jangan pakai tangan langsung tetapi dilapisi dengan tisu atau sarung tangan. Sedangkan saat pulang wajib untuk mandi dan keramas serta mengganti baju, serta masker dan baju tadi langsung dicuci dengan air panas agar beanr-beanr higienis.

Jagalah juga kebersihan lingkungan baik di dalam maupun luar rumah dan jika perlu semprotkan disinfektan.

Perhatikan juga sirkulasi udara dan AC atau kipas angin di rumah dan jaga agar tetap bersih, karena Corona bisa menualr lewat udara yang pengap dan kotor.
Prokes juga wajib diikuti dengan vaksinasi dan jangan ragu untuk vaksin karena gratis, halal, dan aman. Lagipula saat ini sudah banyak penyelenggara vaksinasi sehingga tidak usah mengantri ke Puskesmas seperti dulu.

Untuk mencegah kenaikan kasus Corona akibat banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) di luar sana, maka harus memperketat disiplin Prokes. Semua orang mulai dari anak-anak hingga yang sudah tua wajib menaati Prokes. Ajari anak-anak untuk memakai masker dan menaati Prokes lain agar mereka terbiasa untuk disiplin saat pandemi.

Savira Ayu, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute