Hanya Karena Bangunan dan Atap Masjid Mirip Gereja, Lalu Minta Dibongkar

Persepsi atau imajinasi mereka tak jauh dari salib. Bahkan lobang angin rumah model dulu yang berbentuk palang juga dianggap simbol salib.

Sabtu, 22 Januari 2022 | 19:27 WIB
0
387
Hanya Karena Bangunan dan Atap Masjid Mirip Gereja, Lalu Minta Dibongkar
Kubah masjid yang dibongkar (Foto: detik.com)

Ada bangunan masjid yang sudah jadi di Bima, NTB, atapnya dibongkar dan diturunkan atas permintaan warga, tokoh masyarakat atau pemuda setempat. Bahkan model bangunan juga minta diubah.

Penyebabnya yaitu atap masjid dan bentuk bangunan menyerupai sebuah gereja. Lantaran itulah warga memprotes dan minta dibangun ulang bentuk bangunan dan model atapnya.

Ono-ono wae,  aya-aya wae!

Masjid yang dianggap menyerupai gereja tersebut dibangun oleh PT Hutama Karya atau BUMN yang bergerak dalam konstruksi atau  jalan tol.

Sepertinya masjid tersebut dibangun sebagai bentuk CSR atau kepeduliaan perusahaan PT Hutama Karya untuk warga setempat sebagai tempat ibadah.

Ketika kita sudah punya persepsi atau imajinasi di dalam pikiran akan sesuatu benda atau objek, maka bisa jadi persepsi atau imajinasi terpancar pada benda atau objek yang dilihatnya.

Atau seperti seseorang menderita skizofrenia, yaitu gangguan mental yang bisa menyebabkan seseorang  mengalami halusinasi, delusi atau kekacauan dalam berfikir.

Seperti kita ketahui, anggapan atau persepsi masyarakat pada umumnya, kalau bangunan masjid itu ya ada kubah dan ada menaranya.

Pertanyaannya: apakah kubah atau menara dalam bangunan masjid berasal dari Islam atau justru kubah dan menara berasal atau meniru bangunan gereja?

Dalam bangunan nan megah Hagia Sophia atau Aya Sofya dulunya adalah Katedral atau gereja yang sangat besar. Bangunan ini banyak kubahnya dan ada juga beberapa menara menjulang tinggi.

Setelah dikuasai Ottoman Turki, Katedral itu berubah menjadi masjid dan museum dan menjadi masjid kembali di masa Erdogan.

Artinya, bisa jadi bangunan-bangunan masjid seperti banyak berdiri di Indonesia yang ada kubah dan menara terinspirasi dari sebuah katedral atau gereja pada masa lampau.

Sudah menjadi kewajaran bahwa bangunan-bangunan di banyak negara dipengaruhi oleh bangunan atau model sebelumnya atau meniru sebagian.

Kasus pembongkaran atap masjid yang dianggap seperti atau menyerupai gereja karena dipengaruhi persepsi atau imajinasi di dalam pikiran, pernah terjadi juga di kota Solo. Namun, bukan terkait bangunan masjid yang menyerupai gereja. Akan tetapi "mozaik" yang berada di depan Balai Kota Solo tersebut dianggap menyerupai sebuah salib.

Padahal mozaik tersebut tidak ada kaitannya dengan sebuah gambar salib. Namun ada sekelompok orang yang terkena Skizofrenia masal, maka mozaik keramik tersebut akhinya dibongkar dan diganti dengan bentuk lain.

Bahkan, desain spanduk HUT RI saja juga sempat dituduh mirip salib. Yang protes juga sama, yaitu pengindap Skizofrenia masal.

Persepsi atau imajinasi mereka tak jauh dari salib. Bahkan lobang angin rumah model dulu yang berbentuk palang juga dianggap simbol salib.

Repot tenan antum!

***