Ketika pasien corona makin banyak, maka orang tua harus waspada. Penyebabnya, sebagian pasien berstatus anak-anak dan mereka tidak mendapatkan vaksin karena belum ada yang untuk usia 18 tahun ke bawah. Orang tua harus super protektif dan berpesan pada anak-anak untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
Pandemi belum juga berakhir dan keadaan malah bertambah parah karena ada lonjakan pasien, dari 8.000 jadi 12.000 orang per hari. Kita makin miris karena mereka terinfeksi oleh virus covid-19 karena tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Padahal semua orang wajib untuk memproteksi diri, termasuk anak-anak.
Di ibu kota, ada lonjakan kasus corona pada anak, sampai ada warning agar mereka tidak boleh bermain di luar rumah. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menyatakan bahwa ada 655 dari 5.582 kasus pada anak usia 6-18 tahun. Sementara pasien balita 244 kasus.
Angka ini tentu mengkhawatirkan karena anak-anak ternyata beresiko tinggi kena corona. Jika mereka terinfeksi virus covid-19 pun berbahaya karena ketika dirawat di RS, tidak bisa ditunggui oleh ibu atau anggota keluarga lain karena beresiko tinggi. Pun ketika isolasi mandiri di rumah, harus dengan protokol kesehatan yang ketat dan memakai masker walau di dalam hunian saja.
Dokter Arun Shah menyatakan bahwa pandemi 2021 beda dengan 2020. Karena tahun ini pasien anak-anak lebih mudah terkena corona. Karena virus memiliki kemampuan melekat yang lebih tinggi, sejak bermutasi ganda, sehingga lebih mudah untuk menyerang para bocah cilik.
Anak-anak lebih rawan kena corona karena mereka beraktivitas lebih banyak di luar daripada orang tua, apalagi sekolah dilakukan secara online. Bisa jadi mereka jenuh di rumah saja lalu main sepeda atau sepatu roda, dan kurang disiplin pakai masker. Dengan aktivitas tinggi tentu membuat tubuh berkeringat, sehingga pengap ketika pakai masker.
Apalagi anak-anak belum diinjeksi karena memang belum diciptakan vaksin untuk manusia di bawah 18 tahun, sehingga belum mendapatkan kekebalan tubuh dari serangan corona. Semoga para ahli menciptakan vaksin untuk usia berapa saja, agar semua orang bisa bebas dari ancaman virus covid-19.
Sebagai orang tua, kita wajib untuk mencegah agar anak tidak terinfeksi virus covid-19. Caranya dengan mengajari mereka untuk mematuhi protokol kesehatan dan pakai masker dengan disiplin.Jika bukan orang tuanya yang membimbing, siapa lagi?
Cara untuk mengajari adalah dengan memberi contoh secara langsung, sehingga orang tuanya juga harus rajin mencuci tangan atau memakai hand sanitizer , menjaga jarak, dan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Pasalnya, proteksi dari vaksin belum ada, maka satu-satunya cara adalah dengan menghindari resiko penularan dengan prokes ketat.
Jangan keluar rumah sembarangan dan jika ingin membeli snack cukup pesan via ojek online. Sediakan banyak cemilan dan bahan makanan di dapur, sehingga tidak sedikit-sedikit keluar rumah untuk berbelanja. Mereka juga wajib diberi pengertian agar bermain di rumah saja, jangan berlarian di lapangan seperti biasanya, karena pandemi masih menggila.
Selain itu, anak-anak juga wajib makan makanan bergizi, 4 sehat 5 sempurna. Jika mereka malas makan sayur dan buah maka bisa dibuatkan jus agar lebih mudah dikonsumsi. Berikan juga multivitamin dan susu sapi agar imunitasnya lebih tinggi.
Lebih baik mencegah anak-anak kena corona daripada mengobati mereka, karena virus covid-19 telah bermutasi menjadi lebih ganas. Anak-anak ‘dikurung’ di dalam rumah demi kebaikan mereka sendiri, karena kenyataannya di luar sana keadaannya masih rawan. (Zakaria)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews