Dituntut sinergitas dari para pemangku kepentingan dalam menyiapkan kebijakan tersebut selekas - lekasnya agar penerapan protokol New Normal di daerah dapat berjalan dengan lancar.
Jika kita amati tidak ada yang baru dari penerapan protokol kesehatan New Normal karena sebenarnya praktik itu lumrah kita lakukan sehari - hari dalam menjaga kesehatan sebelum adanya pandemi ini seperti budaya mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh secara rutin, menggunakan masker ketika sakit atau beraktivitas di tempat yang banyak polusinya, dan lain sebagainya. Mungkin karena selama ini masyarakat kurang menyadari pentingnya hal ini atau karena boomingnya Covid-19 sehingga menyebabkan protokol tersebut menjadi topik pembicaraan yang hangat akhir - akhir ini.
Dari sudut pandang kesehatan saya kira tidak ada yang perlu kita perdebatkan bahwa bagaimanapun juga virus ini harus kita hadapi. Sampai hari ini belum ada pernyataan yang jelas bahwa vaksin Covid-19 telah ditemukan. Sehingga itulah yang mendasari hadirnya protokol New Normal yang mengharuskan kita menerima kehadiran virus ini dan mencoba hidup berdampingan dengannya. Hal ini yang diartikan oleh Presiden Jokowi sebagai "berdamai dengan Covid-19".
Tentu saja itu dimungkinkan karena fitrah manusia adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya termasuk penyakit - penyakit yang mengancamnya. Namun akan terdengar kejam jika kita membiarkan masyarakat menghadapi virus ini hanya dengan cara mengandalkan timbulnya imunitas tubuh dengan sendirinya.
Salah satu teori Charles Darwin berbunyi "survival of the fittest" yang artinya bahwa individu yang bugar lebih mungkin selamat menghadapi ujian daripada individu yang tidak bugar.
Jadi, kunci utamanya memutus pandemi bukan seberapa ketatnya protokol New Normal ini dijalankan melainkan seberapa mampu setiap individu untuk tetap bugar. Untuk itu disamping adanya regulasi tentang pedoman penerapan protokol New Normal, pemerintah juga perlu membuat kebijakan - kebijakan untuk menjaga kesehatan warganya seperti penyediaan nutrisi atau vitamin untuk masyarakat, pengecekan kesehatan masyarakat secara rutin, sosialisasi budaya hidup sehat, dan lain - lain. Jika ini dilakukan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari virus ini.
Selain itu, penerapan protokol New Normal lebih dititik beratkan pada pencegahan terjadinya resesi ekonomi. Ini ditegaskan oleh Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto bahwa protokol New Normal diharapkan dapat menekan korban PHK, me-restart sosial ekonomi, sehingga bisa menyelamatkan ekonomi negara dari resesi.
Artinya, saat ini negara kita dihadapkan pada ancaman resesi ekonomi sehingga mau tidak mau kehidupan harus beradaptasi dengan Covid-19. Tindak lanjutnya, setelah kurva melandai pemulihan ekonomi akan didorong dengan pembukaan atau penyesuaian kegiatan ekonomi dan melakukan kegiatan berbasis dorongan fiskal dan moneter sehingga diharapkan bisa keluar dari resesi ekonomi. Namun tentu saja data pandemi disetiap daerah tetap menjadi perhatian utama dalam melakukan tatanan New Normal.
Menyikapi hal tersebut, tentunya harus dibarengi dengan "political will" dari pemerintah daerah sebagai pelaksana dilevel terendah. Kebijakan - kebijakan ekonomi harus segera disiapkan untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat. Sebagaimana pembicaraan yang seringkali dilakukan terkait kesiapan daerah dalam menghadapi masa pasca tanggap bencana, inilah waktunya pemerintah daerah mulai berpikir bagaimana solusi untuk "me-restart perekonomian" yang bisa dikatakan lumpuh selama pandemi.
Tentunya kebijakan tersebut harus disesuaikan dengan poin - poin protokol New Normal, salah satunya terkait adanya keharusan untuk menjaga jarak, pembatasan berkumpul, dan protokol kesehatan lainnya.
Disamping itu, pemerintah daerah perlu memikirkan bagaimana caranya untuk menggairahkan kembali transaksi jual - beli sehingga akan menggerakkan perekonomian daerah. Terakhir yang tidak kalah penting adalah keharusan pemerintah daerah untuk menyiapkan skema perlindungan untuk pekerja - pekerja sektor informal seperti buruh, tukang ojek, pekerja bongkar muat, dan pekerja serabutan lainnya.
Skema perlindungan ini ditujukan untuk melindungi kehidupan buruh beserta keluarganya selama masa pemulihan pasca tanggap bencana. Oleh karena itu, dituntut sinergitas dari para pemangku kepentingan dalam menyiapkan kebijakan tersebut selekas - lekasnya agar penerapan protokol New Normal di daerah dapat berjalan dengan lancar.
Padang Panjang, 28 Mei 2020
Ditemani secangkir kopi bengkulu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews