Dari adanya perbedaan, saya justru sangat merasa bersyukur. Karena dengan adanya perbedaan tersebut, paling tidak saya dapat menikmati atau mendengarkan alunan indah shalawat Nabi.
Sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia mengadakan acara maulidan. Kata maulid sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Tentu dengan disebutkan kata "maulid", pasti yang terpikir oleh kita pada umumnya yaitu acara pembacaan rawi atau kitab maulid seperti Ad Diba'i, Simtuddurar, Al Barzanji dan yang lainnya.
Esensi dari pembacaan maulid itu sendiri sebenarnya adalah memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW serta meneladani akhlak beliau. Namun yang terpenting yaitu mendapat syafaat beliau di akhirat kelak.
Acara maulidan biasanya diadakan rutin, baik itu setiap tahun, setiap bulan, maupun setiap minggu. Namun yang saya perhatikan lebih, yaitu pada maulid rutin mingguan. Terkhusus di daerah saya tinggal. Maulid mingguan di kampung saya memiliki karakteristik tersendiri. Hal ini didorong oleh banyaknya pesantren di kampung saya yang mana memiliki malam berbeda dalam pembacaan maulid disetiap minggunya.
Ada pesantren yang mengadakan maulid setiap malam Senin, ada juga pesantren yang mengadakan maulid setiap malam Jumat. Adanya perbedaan ini, turut serta mempengaruhi musala-musala sekitarnya dalam berkiblat malam diadakannya maulid mingguan tersebut.
Terpikir oleh saya apa yang menyebabkan perbedaan tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata pada malam-malam tadi (Senin dan Jumat), memiliki keutamaannya sendiri-sendiri. Pesantren atau musala yang mengadakan maulid setiap malam senin, ternyata didasarkan pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang sudah kita ketahui sejak kecil, bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah. Ada hadits yang mendukung pendapat ini, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang menyatakan bahwa Nabi SAW pernah ditanya "Mengapa berpuasa pada hari Senin?" Beliau menjawab " Itulah hari aku lahir".
Di samping itu, pesantren atau musala yang mengadakan maulid di malam Jum'at, ternyata didasarkan pada hari Jumat merupakan "sayyidul ayyam" atau "rajanya hari".
Jadi disetiap minggu, dalam Islam terdapat satu hari raya, yaitu hari Jumat. Jadi, ketika kita bershalawat atau membaca maulid di malam Jumat, pasti akan banyak keutamaan yang didapat. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah memerintahkan kita untuk banyak-banyak membaca shalawat ketika malam/hari Jumat.
Antara kedua malam tersebut, memiliki kelebihan atau keutamaannya masing-masing. Jadi, jangan terlalu mempermasalahkan hal yabg demikian. Akan lebih baik jika kita melaksanakannya di dua malam tersebut.
Dari adanya perbedaan seperti yang tergambar di atas, saya justru sangat merasa bersyukur. Karena dengan adanya perbedaan tersebut, paling tidak saya dapat menikmati atau mendengarkan alunan indah shalawat Nabi dan pembacaan maulid seminggu dua kali. Hal ini terasa sangat berbeda ketika saya berada di luar kampung halaman. Semoga kelak kita mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.
Shollu 'ala Nabi!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews