GESIT Gelar Diskusi Online Melawan Gerakan Radikalisme di Medsos

Melalui diskusi yang melibatkan kalangan Warganet dan generasi milineal dan kalangan masyarskat lainnya dapat mampu bersinergi guna menghasilkan gerakan menebar narasi positif.

Jumat, 15 Mei 2020 | 19:13 WIB
0
246
GESIT Gelar Diskusi Online Melawan Gerakan Radikalisme di Medsos
Ilustrasi radikalisme di Internet (Foto: blogger.com)

Media sosial telah dimanfaatkan sebagai cara baru bagi kelompok paham radikal dan penebar hoax untuk menyebarkan benih-benih kebencian dan propagandanya. Facebook, YouTube, Twitter, blog hingga aplikasi layanan pesan gratis seperti WhatsApp kini menjadi alat yang ampuh bagi kelompok perusak persatuan untuk melakukan propaganda, mendapatkan pengaruh, dan menjaring keanggotannya di jejaring sosial (warganet). 

Apalagi ditengah kesibukan bangsa menangani Covid-19, dijadikan peluang bagi gerakan radikalisme membangun dan memperkuat sentimen negatif atau ketidakpercayaan publik kepada pemerintah. Salah satunya dengan menebar berita-berita hoax terkait kegagalan negara dalam penanganan Covid-19.

Oleh sebab itu berbagai kalangan warganet dan komunitas literasi masyarakat yang tergabung dalam Generasi Literasi Terbit (GESIT) akan menggelar Diskusi literasi online bertema : “Melawan Propaganda Virus Radikalisme Disaat Pandemi Covid-19” yang akan dilaksanakan pada Selasa (19/5).

Ketua pelaksana Anggara Purista yang juga Ketua GESIT, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk wadah sekaligus mengedukasi seluruh warganet bersama komunitas literasi dalam melawan paham radikal dan berbagai konten provokatif lainnya yang marak saat ini ditengah Pandemi Covid-19.

Gerakan ini sebagai aksi kreatif komunitas warganet milenial untuk ikut berkontribusi menjaga suasana kondusif di jagad maya guna mengcountrr gerskan radikalisme serta untuk mendukung suksesnya berbagai program pemerintah khususnya menghadapi Pandemi Covid19 ini.

"GESIT juga mengajak generasi warganet Milenial untuk menumbuhkan semangat rasa cinta tanah air dan patriotisme serta optimisme terhadap upaya pemerintah menangani Covid-19 dengan melawan hoax dan penyebaran propaganda radikalisme yang dapat merusak keutuhan NKRI" kata Anggara dalam pernyataan rilis media (17/5).

Anggara juga menambahkan Diskusi online nantnya akan mengundang berbagai narasumber yang kapabel dan berbagai tokoh yang kompeten sehingga diharapkan diskusi ini mampu menciptakan Gerakan Warganet milenial untuk secara bergotong royong menyebarkan berbagai konten-konten narasi positip tentang menjaga persatuan bangsa dan perdamaian guna melawan radikalisme maupun propaganda negatif lainnya di media sosial demi mensukseskan berbagai kebijakan pemerintah khususnya dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Acara diskusi nanti juga akan diisi oleh Gus Solah (Tokoh muda NU), Zuhaeri Miswari (Tokoh Muda Baithul Muslimin), dan Hafyz Marshal (Pemred Kata Indonesia)" papar Anggara.

Diharapkan melalui diskusi yang melibatkan kalangan Warganet dan generasi milineal serta kalangan masyarskat lainnya dapat mampu bersinergi guna menghasilkan gerakan menebar narasi-narasi positif melawan konten-konten negatif paham radikal yang menunggangi momentum bulan suci Ramadhan ini dan bisa merusak suasana harmoni Ramadhan serta gerakan kalangan warganet ini dapat menciptakan situasi kondusif di lini massa demi suksesnya berbagai agenda nasional khususnya dalam percepatan penanganan psndemi Covid19 ini.

***