Tidak ada sedikit pun bukti bahwa gambaran sorga tersebut akan terjadi di masa hidupnya. Baginya itu hanya khayalan orang-orang frustrasi karena otaknya kelamaan terpanggang sinar matahari di gurun pasir.
Seandainya Richard Dawkins hidup 14 abad yang lalu di padang pasir sana kemudian diceritakan kepadanya tentang adanya sorga, mungkin ia akan menolaknya dan mengatakan bahwa itu ‘delusion’.
Sorga yang akan diceritakan kepada Richard Dawkins yang tinggal 14 abad yang lalu di padang pasir yang gersang dan sulit air adalah sebagai berikut: Suatu saat kelak berabad-abad kemudian kita akan tinggal di sorga di mana keadaan semacam ini akan kita alami.
Kalau kita menginginkan air segar yang dingin untuk kita minum kita tinggal memencet sesuatu. Air dingin yang segar akan keluar dan kita bisa meminumnya sepuasnya. Kalau mau bikin kopi atau qahwa juga bisa. Pencet dan air panas akan keluar. Kita bisa bikin qahwa yang harum baunya untuk kita nikmati.
Meski kita tinggal di padang pasir yang panas dan gersang tapi kita bisa menikmati cuaca yang sejuk dan bahkan dingin di kamar-kamar dan ruangan-ruangan juga dengan hanya memencet sesuatu. Kita bisa mengatur suhu di mana kita tinggal.
Jika malam tiba dan suasana gelap gulita kita bisa memencet sesuatu dan cahaya akan menerangi tempat yang kita inginkan. Kita bisa hidup seperti di siang hari karena kita bisa mendatangkan cahaya di malam hari.
Manusia tidak perlu naik onta atau kuda lagi jika mau bepergian. Akan ada tunggangan berkaki bulat yang akan bisa membawa kita ke mana saja dengan sangat cepat. Ada yang berkaki bundar dua, ada yang empat, dan bahkan ada yang berkaki delapan jika butuh tunggangan yang sangat besar.
Manusia akan bepergian sangat jauh melintasi samudera dan bahkan benua. Kali ini mereka tidak melintas di darat tapi mereka akan terbang di angkasa. Manusia akan bisa terbang di udara tanpa harus memiliki sayap. Yang penting punya tiket….
Manusia akan memiliki rumah-rumah yang tinggi bahkan akan ada bangunan yang tingginya lebih dari 800 meter yang letaknya di padang pasir.
Manusia akan bisa tinggal di rumah-rumah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Manusia bisa bikin kolam ikan mau pun kolam renang di rumahnya. Anak-anak bisa berenang di kolam yang jernih dan segar meski tinggal di padang pasir.
Manusia di gurun pasir bisa mendatangkan makanan dan buah-buahan apa pun yang ia inginkan bahkan yang tidak mungkin tumbuh di padang pasir. Cobalah makan rawon dan pecel. Buah durian juga perlu dicicipi. Kamu mungkin akan sangat menyukainya…
Manusia bisa punya banyak bidadari di rumahnya. Tapi kalau bisa istri cukup empat…
Seandainya hal tersebut kita ceritakan kepada Richard Dawkins Abad 7 maka besar kemungkinan ia akan menolak dengan keras. It’s a superstitious nonsense, katanya. Ia mungkin akan menulis buku “The Heaven Delusion” untuk menolak gambaran tentang sorga yang sungguh tidak masuk akal baginya itu. A total superstitious nonsense...
Tidak ada sedikit pun bukti bahwa gambaran sorga tersebut akan terjadi di masa hidupnya. Baginya itu hanya khayalan orang-orang frustrasi karena otaknya kelamaan terpanggang sinar matahari di gurun pasir.
Kita mungkin akan frustrasi juga untuk membuat Richard Dawkins percaya bahwa sorga tersebut benar-benar akan terjadi. Kamu hanya tidak akan menemuinya di masa hidupmu, Bro...
Tapi kalau tidak percaya ya sudah….!
Surabaya, 23 Agustus 2022
Satria Dharma
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews