Positif Vibes

jangan pernah menganggap orang yang terlihat bodoh itu bodoh. Jangan pernah menganggap orang yang terlihat pintar itu pintar. Terkadang mereka hanya berkamuflase dengan kepintaran dan kebodohan.

Jumat, 4 Maret 2022 | 06:50 WIB
0
145
Positif Vibes
Media sosial (Foto: orami.co.id)

Saya mendeteksi adakalanya akun yang lewat di beranda saya sangat pintar berkamuflase. Ibaratnya, mereka itu sebenarnya cuma lengkuas yang berbaur jadi satu di dalam sedapnya masakan rendang.

Bisa dibayangkan betapa kecewanya jika seseorang mengambil "benda" itu dengan penuh hasrat tapi sesudah digigit ternyata begitu keras? Tertipuuuuuu...

Intinya, selektiflah memilah-milah postingan yang disajikan mereka. Meskipun bahasa mereka mendakik-dakik dan berbau filsafat atau mendayu-dayu seperti pantun di bahasa Melayu, hingga harus diulang membacanya dua kali atau tiga kali baru paham, belum tentu isinya positif.

Bisa jadi itu cuma nyinyiran berbalut kata kritis. Ibarat anggur di gelas kristal. Isinya menggiurkan tapi akibatnya bisa memabukkan.

Menurut saya, Penulis yang baik itu tidak harus menulis dengan bahasa tingkat tinggi, tetapi cukup dengan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami, namun tidak mengurangi bobot tulisan itu sendiri.

Adakalanya postingan seseorang itu begitu simpel dan sederhana. Namun menyimpan Positif Vibes bagi yang membacanya. Mata yang jeli akan bisa dengan cepat menangkap hal itu, melalui radar yang terpasang otomatis.

Jadi, jangan pernah menganggap orang yang terlihat bodoh itu bodoh. Jangan pernah menganggap orang yang terlihat pintar itu pintar. Terkadang mereka hanya berkamuflase dengan kepintaran dan kebodohan.

Kalau saya sih selalu memandang semua hal dari dua sisi. Contoh: Memandang rendah orang lain adalah kesalahan. Memandang tinggi orang lain adalah pesimisme.

Begitu!

Soibah Erni Sari