Berdasarkan ajaran Islam dan UU sistem Pendidikan Nasional, Ilmu Tauhid berada pada urutan nomor satu sehingga menjadi kewajiban pribadi muslim (fardu ‘ain) untuk mempelajarinya.
Di dalam Islam Tauhid adalah perintah pertama dan terbesar - dan lawannya syirik adalah dosa terbesar. Itulah sebabnya inti dakwah para Nabi dan Rasul adalah tauhid (sebagaimana termaktub dalam QS. An Biya’: 25) Nabi Muhammad SAW, dalam pembangunan umat dan bangsa, maka yang pertama dibangun sampai 13 tahun lamanya di periode Makkah hanyalah Pendidikan Tauhid terlebih dahulu.
Bangsa Indonesia sangat bersyukur bahwa Vitalnya Pendidikan Tauhid ternyata dinyatakan secara intrinsik dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.
Mulai dari pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa indikator utama dari pengertian pendidikan nasional adalah pendidikan tauhid. Mengembangkan potensi peserta didik yaitu spiritual keagamaannnya.
Begitu juga tujuan utama pendidikan nasional sebagaimana pasal 3 ayat 1 yaitu iman takwa dan akhlak mulia.
Manusia ibarat sepohon kayu dengan akarnya adalah akidah, batangnya adalah kefarduan, dan daun-daunnya adalah amalan sunat, sedangkan buah atau bunganya ialah akhlak.
Namun bagaimana akhlak bangsa kita hari ini?
Belajar tauhid tentu akan lahir pribadi-pribadi bertauhid, akan tetapi apa relaitanya dalam kehidupan bangsa Indonesia hari ini?
Berdasarkan ajaran islam dan UU sistem Pendidikan Nasional- jelas bahwa Ilmu Tauhid berada pada urutan nomor satu dan urusan maha penting, sehingga menjadi kewajiban bagi setiap pribadi muslim (fardu ‘ain) untuk mempelajarinya.
Oleh sebab itu bagi Pengambil kebijakan Pendidikan, pengelola pendidikan baik di perguruan tinggi maupun sekolah, tentu sudah sewajibnya juga menjadikan pendidikan tauhid adalah sesuatu yang pundamental dan sangat vital, yang dapat dibuktikan wujud vitalnya tesebut yaitu wajib disertai dengan berbagai kebijakan untuk mengimplemenatasikannnya, sehingga tauhid betul-betul berfungsi sebagai syarat pokok bagi kesuksesan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana dalam bukunya Dr. Sofyan bin Fuad Baswedan “TAUHID BERES, maka NEGARA SUKSES”.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews