Yahudi Ubah Gurun Jadi Hutan[2] Hikayat Air, Bikin Cekungan untuk Menampung Air

Bagi warga Israel, terbantuknya hutan-hutan buatan membawa banyak manfaat, antara lain menghasilkan 100 ribu meter kubik udara segar per tahun.

Kamis, 15 Agustus 2019 | 09:32 WIB
0
522
Yahudi Ubah Gurun Jadi Hutan[2] Hikayat Air, Bikin Cekungan untuk Menampung Air
Elisha Mizrachi (Foto: KKL-JNF)

Direktur KKL-JNF Negev Elisha Mizrachi menerangkan, secara sederhana, langkah pertama untuk menumbuhkan pepohonan di wilayah gurun adalah membuat cekungan untuk menampung air. Di cekungan yang berisi air itulah akan terbentuk tanah atau lumpur. Pada tanah yang sudah mengandung hara itu ditanami tumbuhan berdaun tajam, yang tingkat penguapannya relatif rendah, seperti Akasia Mangium dan Cemara. 

Setelah pohon generasi pertama tumbuh, lahan di sekitar tanah yang sudah ‘subur’ dan ditumbuhi pepohonan juga diairi dan ditanami bibit pohon baru. Tentu saja pengairan lahan dilakukan dengan jaringan pipa yang didisain sedemikian rupa, hingga bisa dilakukan secara terus-menerus. Begitulah seterusnya, hingga area yang sebelumnya gurun pasir yang tandus dan gersang, berubah menjadi hutan hijau dan mampu menyimpan air tanah. 

Setelah hutan buatan itu terbentuk, maka akan menghasilkan banyak gelembung embun pada malam hari, kondisi itu sudah mencapai kriteria hutan hujan tropis. Sehingga lebih memungkinkan untuk terbentuknya awan dan terjadinya hujan, sekalipun pada musim panas. 

Dengan terbentuknya hutan, maka suhu udara di sekitarnya menjadi lebih sejuk dan layak menjadi tempat tinggal berbagai satwa seperti Burung, Rusa, Kelinci, Ayam, Anjing, dan lain-lain. Kotoran hewan yang hidup di hutan itu menjadi pupuk alami bagi pepohonan hutan. 

“Pupuk organik berupa kotoran hewan hutan, akan menyuburkan pepohonan. Hutan Israel akan menjadi semakin lebat. Hal itu akan mendorong terjadinya hujan menjadi lebih sering. Air yang mengalir dari hutan disalurkan melalui sungai buatan ke waduk dan bendungan, lalu disalurkan melalui irigasi ke area pertanian,” kata Mizrachi. 

Penanaman pohon tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga oleh warga Israel, termasuk anak-anak.

Untuk menyemangati anak-anak dalam menanam pohon, di Israel ada perayaan Tu Bishvat yang berarti ‘Tahun Baru Pepohonan’ atau ‘Lebaran Pepohonan’. Pada hari raya itu semua warga Israel melakukan ‘kerja bakti’ membersihkan lingkungan dan menanam bibit pohon.

Hingga kini di Israel sudah banyak terdapat hutan buatan, yang jumlah pohonnya sudah mencapai 250 juta batang. Orang-orang Israel menyebut hutan-hutan buatan itu sebagai ‘Hutan Yatir’ sebagaimana yang disebutkan dalam Alkitab. 


Hutan buatan Israel

Bagi warga Israel, terbantuknya hutan-hutan buatan membawa banyak manfaat, antara lain menghasilkan 100 ribu meter kubik udara segar per tahun, meningkatkan penyerapan air hujan ke dalam tanah dan mencegah erosi, menurunkan suhu udara di area sekitarnya pada musim panas hingga 4 derajat Celcius, mengundang berbagai jenis hewan, meningkatkan nilai properti di wilayah sekitarnya, dan sebagai tempat rekreasi. 

Selain KKL-JNF, di Israel juga terdapat lembaga yang bernama Agricultural Research Organization (ARO), yang merupakan organisasi kerja sama para pakar Yahudi lintas keilmuan dalam mengatasi masalah pengairan dan pertanian.

(Bersambung)

***

Tulisan sebelumnya: Yahudi Ubah Gurun Jadi Hutan [1] Hikayat Lima Tetes Air