Dalam musik ada banyak aliran-aliran atau genre. Ada yang bergenre pop,rock atau slow rock, klasik atau genre alternatif. Semua aliran atau genre musik mempunyai penggemar sendiri-sendiri. Sesuai tingkat usia atau bisa juga dinikmati semua kalangan dari kalangan bawah, menengah, atas atau miskin dan kaya.
Biasanya yang banyak disukai jenis musik bergenre pop. Penggemar atau penikmatnya rata-rata dari anak-anak remaja sampai dewasa, terutama kaum hawa.
Bahkan beberapa tahun yang lalu,group band dengan aliran atau genre pop menjamur bak jamur dimusim penghujan. Setiap group band mempunyai penggemar atau pengikut sendiri. Mereka (group band) mendulang pundi-pundi materi di masa jayanya. Konser atau aksi panggung dari kota ke kota lainnya, dengan jadwal yang sangat padat pekerjaan hampir tiap hari. Dan menikmati puja dan puji.
Ternyata dalam agama juga hampir mirip seperti aliran atau genre musik.Banyak aliran-aliran atau sekte dalam agama.Ada yang dalam dalam beragama memilih genre klasik, ada yang pop dan ada yang aliran keras atau cadas.
Dan semua aliran atau genre dalam agama juga mempunyai pengikut atau jamaah sendiri-sendiri. Para pengkhotbah yang beraliran pop makin laris manis. Kadang mempunyai acara televisi tersendiri dengan bayaran yang cukup mahal, seperti para artis group band.
Para pengkhotbah juga mempunyai jadwal yang sangat padat,bahkan ada pengkhotbah yang jadwalnya satu tahun sudah penuh. Dari mimbar satu pindah ke mimbar lainnya atau dari kota satu ke kota lainnya adalah kegiatan sehari-harinya.Dan pundi-pundi materi juga diraupnya sebagai imbal jasa. Terkadang kendaraannya dengan merk terkenal dengan harga milyaran.
Rata-rata pengikut atau jamaahnya dari kalangan remaja atau anak muda dan ibu-ibu.
Tetapi seperti aliran atau genre dalam musik dalam agama juga ada aliran yang bergenre alternatif atau aliran keras. Yang mana dalam setiap khotbahnya dengan suara atau nada keras dan memaki-maki penguasa atau menyebarkan kebencian. Aliran atau genre ini juga banyak pengikutnya atau jamaahnya. Bahkan selalu diikuti dengan pekik takbir.
Pengkhotbah dengan aliran atau genre keras ini kalau sudah memegang mike atau chek sound langsung menghentak di atas mimbar atau panggung. Caki maki dan rasa kebencian dilantunkan di atas mimbar dengan pekik takbir yang selalu menggema.
Anehnya banyak yang nanggap pengkhotbah jenis ini dengan bayaran yang tinggi.
Carilah aliran atau genre klasik yang membawa ketenangan batiniah, bukan aliran atau genre yang membawa keributan seperti orang kesurupan. Wajahnya bengis tapi yang keluar dari mulutnya firman Tuhan atau ayat-ayat suci.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews