Sejauh ini pihak Kemenkes juga terus melakukan koordinasi dan penelitian bersama pihak WHO, yang bekerja sama dengan negara-negara maju lainnya supaya bisa segera dideteksi dan diketahui mengenai kejelasan penyebab Hepatitis Akut termasuk
Masyarakat mengapresiasi upaya Pemerintah dalam mencegah penyebaran hepatitis akut, termasuk dengan berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Masyarakat pun diminta untuk senantiasa hidup bersih agar terhindar dari penyakit tersebut.
Berbagai negara digemparkan dengan ditemukannya Hepatitis Akut yang menjangkiti anak-anak, bahkan hingga menarik perhatian serius dari WHO.
Sejak adanya pemberitaan mengenai ditemukannya Hepatitis Akut tersebut, Pemerintah RI langsung berbenah dan juga melakukan beberapa langkah preventif supaya penyakit tersebut tidak sampai menular di Tanah Air.
Semenjak maraknya pemberitaan mengenai Hepatitis Akut, Pemerintah RI langsung menunjuk dan menetapkan Rumah Sakit Sulianti Saroso dan juga Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia sebagai tempat pemeriksaan spesimen tersebut. Langkah awal yang diambil oleh Pemerintah tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo.
Menurutnya langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI dengan menetapkan sarana serta prasarana untuk melakukan berbagai penelitian spesimen Hepatitis Akut merupakan langkah yang sangat tepat sebagai preventif sejak awal. Pasalnya sejauh ini, bahkan WHO sendiri pun mengklaim bahwa penyakit tersebut masih belum jelas dan belum bisa diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Lebih lanjut, Rahmad Handoyo memberikan imbauan supaya masyarakat turut serta dan mendukung respons cepat yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI ini. Perkembangan sejauh ini, Hepatitis Akut bahkan sudah menjadi predikat Penyakit Luar Biasa sebagaimana ditetapkan oleh WHO. Kemudian Anggota Komisi IX DPR RI tersebut menyerukan agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu atau pemberitaan hoax di media sosial, termasuk juga untuk tidak mudah menyimpulkan dan menyerahkan segala urusan kepada ahlinya.
Ketika Hepatitis Akut mulai tampak di Indonesia, sontak Pemerintah RI langsung mengambil keputusan melalui Surat Edaran Kewaspadaan kepada Dinas Kesehatan di seluruh Kabupatan/Kota supaya masyarakat tidak mudah panik dibuatnya. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mereka serta terus belajar dan memahami bagaimana kiranya gejala awal penyakit tersebut, termasuk seperti apa langkah pencegahannya.
Beberapa kiat untuk meminimalisasi penularan dan bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat supaya tidak mudah terinfeksi penyakit itu. Salah satunya diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyerukan agar anak rajin mencuci tangannya menggunakan sabun ataupun disinfektan, kemudian langkah kedua yang bisa dilakukan adalah memastikan bahwa anak hanya meminum air bersih yang matang, memakan makanan bersih serta matang sepenuhnya, termasuk rutin membuang tinja ataupun mengganti popok bagi anak. Lebih lanjut, apabila diperlukan maka bisa menggunakan alat-alat makan khusus anak, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Kemudian Ketua Umum IDAI Piprim B. Yanuarso menyatakan bahwa pendeteksian secara dini bisa juga dilakukan apabila anak ternyata mengalami beberapa gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, kuning pada mata, penurunan kesadaran, kejang, lesu serta demam tinggi. Kepada seluruh orang tua ditegaskan olehnya apabila mengetahui anaknya mengalami beberapa gejala tersebut untuk sesegera mungkin membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Langkah lain yang telah diambil oleh Pemerintah RI adalah melakukan pengawasan dan juga pemantauan kasus Hepatitis Akut di Indonesia secara ketat semenjak pada tanggal 27 April 2022 lalu terdapat tiga kasus pertama yang dilaporkan. Selain itu koordinasi juga terus dilakukan oleh Pemerintah RI bersama dengan Inggris dan AS dalam upaya pencegahan serta pengendalian Hepatitis Akut ini.
Sejauh ini pihak Kemenkes juga terus melakukan koordinasi dan penelitian bersama pihak WHO, yang bekerja sama dengan negara-negara maju lainnya supaya bisa segera dideteksi dan diketahui mengenai kejelasan penyebab Hepatitis Akut termasuk bagaimana cara untuk bisa segera menanganinya.
Tentu saja apresiasi besar patut diberikan kepada Pemerintah RI karena seluruh upayanya demi melindungi seluruh rakyat agar memiliki jaminan kesehatan yang pasti, utamanya bisa memerangi infeksi Hepatitis Akut yang sedang menjalar di berbagai negara.
Dian Ahadi, Penulis adalah pegiat literasi Bandung
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews