Rasa nyaman di antara kami berdua sudah sirna. Jika diteruskan maka yang timbul hanya rasa gerah dan emosi yang tertahan. Saya yakin itu.
Pada dasarnya pasangan itu berpisah karena sudah tidak ada rasa cinta di antara mereka. Sementara saya dengan suami masih penuh dengan cinta. Bahkan suami terlampaui mencintai saya, sehingga rasa cintanya berubah menjadi menyakitkan buat saya.
Suami overprotective dan merasa saya ini miliknya secara mutlak, sehingga saya tidak ada ruang untuk bernafas. Saya merasa sesak dan butuh udara segar untuk bernafas dengan lega.
Kami pasangan yang gokil. Suami selalu out of the box, begitu juga dengan saya. Pertengkaran kami tidak bisa bertahan lama. Karena sifat suami yang tidak suka masalah berlarut-larut, maka dalam sekejap saja suami akan menyelesaikan masalah tersebut sampai tuntas.
Sungguh lucu, alasan perpisahan kami justru hal yang di luar dugaan. Suami tidak ingin melihat saya terlalu sesak ketika bernafas, maka suami mengambil keputusan keluar dari rumah. Pergi dan memilih membawa hatinya dalam diam.
Saya ingat banget, suatu malam kami mengobrol dari hati ke hati. Sebenarnya saat itu boleh dibilang kami bertengkar. Tetapi bertengkar dengan cara yang berbeda.
Suami bilang karena terlalu mencintai saya, sehingga yang timbul di hatinya adalah rasa benci dan tertekan melihat saya yang terlalu pragmatis jadi orang. Terlalu simpel dan selalu bisa menyelesaikan masalah yang kami hadapi.
Suami juga bilang kalau saya terlalu power full jadi perempuan, sehingga suami bingung harus bersikap bagaimana.
Mendengar itu semua hati saya terasa sunyi. Saya memahami perasaannya. Saya juga mengerti posisinya. Maka ketika suami memilih meninggalkan rumah, saya memilih membiarkannya. Dengan harapan saat itu agar suami tidak menatap ke belakang.
Ternyata suami saat itu tidak menoleh ke belakang sedikitpun, dan di situlah saya bisa paham betapa putus asanya suami hidup dengan saya. Sehingga saat itu juga saya memahami keputusannya itu. Saya juga sangat mengerti sikapnya tersebut, makanya saya tidak berusaha mencegahnya.
Saya juga menyadari bahwa keputusan tersebut memang yang terbaik buat kami. Mungkin bagi orang lain alasan tersebut terlalu mengada-ada. Tetapi saya justru melihat betapa kuatnya alasan perpisahan kami tersebut.
Hidup serumah hanya akan membuat hati kami hambar dan sibuk mencari alasan untuk selalu perang mulut. Sebelum hal tersebut terjadi, kami memilih mengakhirinya. Karena kami berdua tau itulah yang terbaik buat kami, terutama buat kedamaian hati anak-anak kami.
Rasa nyaman di antara kami berdua sudah sirna. Jika diteruskan maka yang timbul hanya rasa gerah dan emosi yang tertahan. Saya yakin itu.
Serang, Banten 25 mei 2021
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews