Guru Besar Itu Bernama Mbah Manto

Sore itu, Mbah Manto jadi guru besar bagi guru kecil. Tua renta, tapi isi otaknya luar biasa. Bisa menerjemahkan sekecil apa pun fenomena.

Jumat, 27 Maret 2020 | 06:59 WIB
0
285
Guru Besar Itu Bernama Mbah Manto
Mbah Manto bersama saya (Foto: Dok pribadi)

Kemarin sore, ada orang yang menawarkan kucing Himalaya. Katanya, kucing di rumahnya sudah terlalu banyak. Perlu dikurangi.

Secepat kilat saya menyambut tawaran itu. Kebetulan banget, tiga hari lalu, kucing Andora milik anak-anak mati. Kucing kesayangan itu keracunan jangkrik yang ditubruk dan dimakannya.

Adalah Mbah Manto yang menawarkan kucing Himalaya itu. Saya jemput beliau ke rumahnya. Cuma setengah kilo.

Selama dalam perjalanan menuju rumah pemilik kucing, Mbah Manto bercerita banyak. Menurutnya, saat ini, banyak banget orang-orang pinter tapi keblinger.

"Orang-orang pinter itu sombong-sombong. Lihat saja pas pengajian. Mereka angkuh. Malas mendengarkan ilmu yang disampaikan kyai" katanya.

"Hatinya sudah tertutup. Tertutup kesombongan. Bagaimana mungkin ilmu yang sangat baik itu bisa masuk, sedangkan hati dan pikirannya sudah dikunci?" tambah Mbah Manto.

"Jelas-jelas Corona sudah menyerang ratusan orang dan hampir seratusan nyawa hilang. Eh, orang yang sok pintar itu malah seakan menantang. Menantang maut karena katanya hidup dan mati itu urusan Allah. Kalau orang pintar hanya bisa berpikir begitu, ngapain juga kerja. Jika memang dikehendaki Allah, pasti ada duit jatuh dari langit. Mau kejatuhan duit receh satu ton?" jelas Mbah Manto sambil tertawa terkekeh-kekeh. Kelihatan banget giginya yang cuma tinggal beberapa.

"Justru orang yang dianggap gendheng malah mudheng. Mereka paham bahaya Corona. Makanya mereka taat. Cuma mereka nggak bisa ngomong seperti orang-orang yang sok pintar itu. Orang gendheng itu cuma bisa samina wa'atha'na sama pemimpin. Mereka punya prinsip sederhana. Mana ada pemimpin yang ingin membunuh rakyatnya sendiri. Sederhana banget kan pikiran orang gendheng" cerita Mbah Manto sambil sesekali memainkan korek di tangannya.

Sore itu, Mbah Manto jadi guru besar bagi guru kecil. Tua renta, tapi isi otaknya luar biasa. Bisa menerjemahkan sekecil apa pun fenomena. Semoga Allah memberikan kesehatan dan panjang umur kepada beliau. Aamiin yra....

***