Betapapun Palsunya, Tersenyumlah!

Pasal tersulit dari senyum, bukan hanya sekedar menggerakkan bibir atau mulut, tapi kebijakan atas pemakluman pada orang lain. Membuka diri pada liyan.

Kamis, 8 Agustus 2019 | 07:50 WIB
0
311
Betapapun Palsunya, Tersenyumlah!
Ilustrasi senyum (Foto: Wordpress.com)

Pernah nonton film Patch Adams? Senyum dan tawa, menjadi konsep dasar penyembuhan Patch. Tokoh nyata di West Virginia, Amerika Serikat, yang kemudian ‘menemukan’ metode senyum dan tawa. Seperti terlihat dalam film, melalui senyum dan tawa, banyak pasien tua dan kanak-kanak disembuhkan, atau sembuh dengan sendirinya.

Mengutip hasil riset para ahli kesehatan, suatu saat majalah Psychology Today pernah menurunkan nasihat, "Kalau Anda melihat seseorang tanpa senyum, berikan kepada mereka sedikit senyum yang Anda miliki."

Alasan dari nasihat itu, ketika seseorang tersenyum, betapapun sedang tidak bahagia, otak akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus memberi daya angkat bagi kondisi psikologis seseorang. Semacam alat pengangkat beban jiwa, begitu kira-kira. Meski hanya berpura-pura bahagia, tapi senyuman dapat membuat menjadi lebih sehat dan bahagia betulan. Proses penuaan seseorang menjadi terhambat, alias awet muda.

Manfaat yang diperoleh dari senyum, menurut para ahli, akan semakin berlipat ganda bila ditambah dengan tawa. Joan Coggin, M.D., seorang kardiolog di University School of Medicine, Loma Linda, Amerika Serikat, mengatakan kanak-kanak rata-rata tertawa 400 kali dalam sehari. Orang dewasa rata-rata hanya tertawa 15 kali saja sehari. Itu berarti manusia dewasa kehilangan 385 tawa seiring dengan bertambahnya umur.

Tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stress, kata Cogin."Setelah meninggikan sampai jumlah tertentu tekanan darah dan irama jantung, tertawa langsung menurunkannya lagi, sehingga sensor-sensor perseptif meningkat dan menyebabkan Anda sanggup menghadapi tugas dengan lebih baik," paparnya.

Mereka yang banyak menonton film komedi, mampu secara lebih baik menemukan solusi kreatif dalam memecahkan soal-soal puzzle. Tertawa meningkatkan detak jantung dan memperbaiki sirkulasi di jaringan otot, membantu perjalanan nutrisi-nutrisi dan oksigen ke dalam jaringan tubuh. Menurut para ahli, 20 menit terbahak-bahak setingkat dengan lima menit aerobik dalam gerakan mendayung.

Pasal tersulit dari senyum, bukan hanya sekedar menggerakkan bibir atau mulut, tapi kebijakan atas pemakluman pada orang lain. Membuka diri pada liyan.

Pertanyaan penting: Jika anda membaca atau mendengar sebuah lelucon, apa reaksi spontan Anda? Tersenyum, tertawa? Atau mencoba mengkritisinya? Memaksakan logika Anda, dan mementahkannya? Atau menyodorkan lelucon lain? Reaksi itu menentukan karakter Anda.

Cobalah dengar, doa paling mengharukan abad ini. Suatu kali seorang anak merasa khawatir tentang sesuatu. Maka ia pergi kesunyian hari, dan berdoa, "Tuhan, saya harap Kamu dapat menjaga diri dengan baik. Karena jika sesuatu terjadi pada-Mu, kami semua pasti akan celaka. Amin..."

***