Sniper atau penembak jitu menjadi momok yang menakutkan. Karena keberadaannya susah untuk diketahui. Sniper bisa melihat pergerakan lawan atau target. Tapi target tidak bisa mengetahui keberadaannya. Tahu-tahu target roboh dan wasallam.
Dalam konflik perang di Suriah keberadaan sniper sangat menakutkan seperti hantu. Korbanya ada masyarakat sipil dan kombatan atau tentara. Salah satunya ISIS yang sering menargetkan masyarakat sipil yang ingin kabur atau melarikan diri. Mereka mempunyai pasukan khusus sniper dan siap membidik target. Bahkan banyak tentara Suriah yang menjadi korban atau target dari sniper ISIS.
Keberadaan para sniper di gedung-gedung tinggi yang sudah hancur untuk menghambat laju pasukan atau tentara yang ingin memasuki kota atau ingin merebut suatu wilayah. Mereka juga mendokumentasikan sebagai bukti atau untuk dijadikan perang urat-syaraf.
Para sniper memakai senjata dan amunisi khusus yang jaraknya cukup jauh dibanding senjata serbu biasa seperti AK-47 atau M-16. Setiap satu peluru pasti mengenai target sasaran. Dan bidikannya biasanya diarahkan pada bagian kepala.
Tidak bisa dibayangkan kalau peluru dengan kaliber yang besar mengenai kepala, pasti isi kepala akan muncrat keluar seperti semangka yang terkena tembakan. Tidak akan ada yang selamat kalau dibidik oleh sniper, sekalipun memakai rompi anti peluru.
Baru-baru ini ada tentara perwira Israel Defence Force (IDF) terkena tembakan oleh sniper tepat mengenai kepala bagian belakang. Seperti video yang dirilis televisi al-Mayedeen milik Libanon. Dalam video tersebut, sebenarnya sang komandan Israel sedang menembaki demonstran Palestina dari balik bukit. Kejadian atau peristiwa di wilayah Kisuffim perbatasan Gaza 3/2/2019 yang saat ini memang terjadi konflik dengan Israel.
Perwira Israel tersebut tidak menyadari kalau dirinya menjadi target atau dibidik oleh sniper yang diduga oleh pasukan HAMAS. Setelah ia melepaskan beberapa kali tembakan kepada demonstran Palestina, dari arah belakang sang sniper menempak tepat di kepala bagian belakang yang terlindung oleh helm anti peluru. Seketika perwira tersebut roboh atau tersungkur.
Tetapi berdasarkan surat kabar The Jerusalem Post perwira Israel tersebut tidak mati tetapi hanya pingsan. Karena peluru tersebut tidak sanggup menembus helm sang perwira. Sekalipun tembakan sniper tersebut membuat helm anti peluru sang perwira rusak. Dan setelah pulih perwira tersebut langsung bertugas atau kembali ke markasnya.
Ini link Youtube-nya kalau ingin melihat bagaimana sniper Hamas menembak perwira Israel.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews