7 Gejala Kekurangan Oksigen dalam Darah

Untuk pencegahan kekurangan oksigen, Anda bisa dengan olahraga yang rutin dengan mengatur dan melatih pernapasan, juga mengkonsumsi makanan yang sehat

Senin, 17 Januari 2022 | 04:19 WIB
0
189
7 Gejala Kekurangan Oksigen dalam Darah
7 Gejala Kekurangan Oksigen dalam Darah

Umumnya, seseorang kekurangan oksigen saat berada di pegunungan atau dataran tinggi yang memiliki tingkat oksigen rendah.Kadar oksigen dalam tubuh atau juga sering disebut saturasi oksigen menjadi hal penting yang harus terus dicek secara berkala oleh pasien Covid-19. Saturasi oksigen adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen yang ada pada tubuh. Nilai ini sangat penting karena berpengaruh pada fungsi organ dan juga jaringan tubuh. Jika saturasi oksigen-nya rendah, maka perlu cara meningkat saturasi oksigen.

Pada orang sehat, saturasi oksigen akan berkisar antara 95-100 persen. Sementara pada orang dengan masalah paru-paru seperti PPOK dan asma, saturasi akan berada di bawahnya. Kadar oksigen yang rendah atau hipoksemia ditandai dengan tingkat saturasi di kisaran 90-92 persen.

Angka ini menandai adanya masalah pada paru-paru dan kebutuhan oksigen tambahan. Di bawah 90 persen, Anda disarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Oleh sebab itu Anda perlu untuk mengetahui gejala kekurangan oksigen dalam darah agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini ada beberapa kondisi yang bisa terjadi sebagai gejala kekurangan oksigen dalam darah, diantaranya:

  • Sesak napas
  • Napas jadi pendek-pendek atau cepat
  • Gelisah
  • Pusing
  • Batuk-batuk
  • Sakit kepala
  • Detak jantung cepat
  • Tekanan darah naik
  • Sakit dada
  • Penglihatan kabur 
  • Linglung
  • Badan limbung 
  • Mengigau
  • Kulit pucat atau membiru

Jika kekurangan oksigen dalam darah terus belanjut atau tidak mendapatkan penananganan tepat, organ vital di tubuh seperti jantung dan otak bahkan bisa rusak. Kondisi ini pun bisa berakibat fatal.

Penderita yang terindikasi mengalami ciri-ciri kekurangan oksigen di atas perlu waspada. Terutama jika sesak napas parah muncul tiba-tiba, kerap sesak napas saat tidur, atau sesak napas saat olahraga. Selain itu, waspada apabila gejala kekurangan oksigen muncul disertai batuk, detak jantung cepat, dan bagian tubuh membengkak.

Kekurangan oksigen tidak boleh disepelekan. Pasalnya, organ dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi dengan baik. Apabila tidak mendapatkan penanganan tepat, organ vital di tubuh seperti jantung dan otak bisa rusak. Kondisi ini dapat berdampak fatal.

Untuk pencegahan kekurangan oksigen, Anda bisa dengan olahraga yang rutin dengan mengatur dan melatih pernapasan, juga mengkonsumsi makanan yang sehat atau jika perlu mengkonsumsi suplemen yang banyak dipasaran seperti Bio Squalene dengan kandungan squalene dari minyak hati ikan hiu. Namun perlu di ingat, jangan sembarangan mengkonsumsi suplemen, apalagi dengan produk yang tidak ada izin dari BPOM, dan pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.

***