Dihadapan 5 Rektor yang hadir dan 58 WR II PTKIN, Suyitno menegaskan bahwa Rektor/Pimpinan PTKI yang hebat adalah Rector yang meninggalkan legacynya sendiri.
Di era revolusi industri 4.0 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dihimbau untuk melakukan tiga transformasi, yakni transformasi institusi, transformasi digitalisasi, transformasi internasionalisasi.
Hal itu dikatakan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag saat menutup kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Forum Wakil Rektor II PTKIN se-Indonesia di Pekalongan, pada Senin malam (18/6).
“Transformasi institusi yang sedang dilakukan Kementerian Agama adalah perubahan kelembagaan dari STAIN ke IAIN dan dari IAIN ke UIN”, terang Suyitno.
Transformasi digitalisasi yang dimaksudkan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, adalah perubahan dari system layanan manual ke digital. Pilot projeknya adalah didirikannya Universitas Islam Siber Syeh Nurjati (UISSI) Cirebon.
“Transformasi internasionaliasi adalah meniscayakan bahwa perguruan tinggi harus mampu bersaing dan berkualitas secara internasional, salah satunya melalui pendirian UIII Depok”, terang Mantan Direktur Guru dan tenaga Kependidikan (GTK) ini.
Dihadapan 5 Rektor yang hadir dan 58 WR II PTKIN, Suyitno menegaskan bahwa Rektor/Pimpinan PTKI yang hebat adalah Rector yang meninggalkan legacynya sendiri. “Semakin hebat warisan yang ditinggalkan itu artinya semakin hebat Rector tersebut dan akan menjadi bestpracticies bagi generasi setelahnya”, katanya.
“Ketika Bapak dan Ibu diberikan Amanah menjadi pimpinan PTKIN sejatinya hal yang harus melekat adalah tugas-tugas adminsitratif, karenanya harus maksimal”, ujar Suyitno.
Rektor IAIN Pekalongan Dr. Zaenal Mustaqim, M.Ag mengatakan FGD dan Evaluasi Tri Wulan III SBSN 2021 telah berhasil dan menghasilkan pokok-pokok pemikiran yang akan ditindaklanjuti. Diantaranya tentang review PMA No. 7/2018 tentang SSBOPT, besaran UKT TA. 2022 dan penyempurnaan ortaker PTKIN.
Zaenal mengatakan para Rektor yang hadir telah melakuka n telaah regulasi tentang ortaker PTKIN, ternyata memberikan peluang untuk penambahan Lembaga semacam Rumah Moderasi Beragama dan Ma’had Al’Jamiáh.
Hadir dalam penutupan FGD, 5 Rektor PTKIN, IAIN Kerinci Asyári, IAIN Metro Siri Nur Jannah, IAIN Ponorogo Evi Muafiah, IAIN Lhokseumawe Daniel, dan Ketua STAIN Majene Wasilah. Kasubdit Sarpras dan kemahasiswaan Ruchman Basori dan jajarannya serta unsur Pimpinan IAIN Pekalongan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews