Andai Dokter Sudah Menyerah

Jika dokter dan tenaga kesehatan kelelahan dan menyerah, mungkin situasi Amerika terjadi pula di Indonesia.

Minggu, 17 Mei 2020 | 21:06 WIB
0
201
Andai Dokter Sudah Menyerah
Wisma atlet (Foto: suara.com)

Perkembangan COVID-19 di Indonesia per tanggal 17 Mei 2020 pukul 12.00 WIB sebagai berikut. Jumlah kasus terkonfirmasi positif #COVID19 di Indonesia menjadi 17.514 kasus dengan 4.129 sembuh dan 1.148 meninggal. Ada penambahan kasus baru hampir 500 pasien.

Memperhatikan hal itu, bermunculan meme atau pesan bergambar yang berisi keluhan para tenaga kesehatan, yakni dokter dan paramedis. Mereka, dalam gambar itu, menyerah jika masyarakat sulit diatur alias semau gue. Terlihat di sana sini, terjadi kerumunan massa yang mengabaikan protokol yang. Tidak ada jarak, tanpa masker, dan sangat mungkin tidak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Muncullah satire tenaga kesehatan, yakni "Anda Ganti Saya, Saya Ganti Anda". Maksudnya, masyarakat yang mengabaikan himbauan untuk menaati protokol kesehatan itu menggantikan tugas dokter di rumah sakit, sedangkan dokter bergantian berada di rumah atau #StayAtHome.

Lewat diskusi di WAG yang di dalamnya ada beberapa rekan dokter diketahui bahwa saat ini banyak sekali rumah sakit sudah overload alias kelebihan pasien Covid-19. Banyak rumah sakit rujukan pasien Covid-19 menolak pasien yang berstatus ODP agar bed atau tempat tidur rumah sakit bisa digunakan oleh pasien positif.

Video ini contoh nyata, betapa beratnya tugas dokter di Wisma Atlet Jakarta. Para dokter bekerja 8 jam per hari secara bergantian. Tidak boleh pulang sebelum tugasnya beres. Yang bikin haru lagi adalah semangat beribadah puasa para dokter juga luar biasa. Karena masih menyelesaikan tugasnya, para dokter itu baru bisa menikmati buka puasa pada jam 19.00 atau jam 7 malam.


Jika masyarakat kian sulit diatur atas nama egoisnya dan ekonomi hingga mengabaikan protokol kesehatan, situasi di Spanyol dan Italia sangat mungkin terjadi di sini. Di sana, ribuan korban meninggal setiap harinya. Tanah kuburan habis sehingga jenazah terpaksa dikremasi atau dibakar untuk menghemat tempat.

Kenaikan jumlah pasien positif 500 orang per hari di sini sebenarnya dapat dijadikan pertimbangan pikiran masyarakat yang mau berpikir waras. Sepintar apapun dokter dan tenaga kesehatan merawat pasien pasti ada keterbatasan kemampuan fisik dan psikologis.

Sudah puluhan dokter meninggal dunia akibat pasien berbohong tentang riwayat perjalanan dan penyakit bawaan. Jika dokter dan tenaga kesehatan kelelahan dan menyerah, mungkin situasi Amerika terjadi pula di Indonesia.

Mudah-mudahan tidak....

***