Umrah [1] Umrah Bersama Suami Akhirnya...

Dini hari, umrah baru selesai, ditandai dengan saling memotong rambut (tahalul) sebagai rukun umrah yang terakhir. Kami kembali ke hotel.

Kamis, 24 Oktober 2019 | 21:41 WIB
0
379
Umrah [1] Umrah Bersama Suami Akhirnya...
Suami bertahalul atau potong rambut (Foto: Dok. pribadi)

Tak henti-hentinya kami ucapkan syukur Alhamdulillah. Atas izin Allah saya dan suami mendapat kesempatan mengunjungi Baitullah. Sejak dulu saya mimpi ke Tanah Suci bareng suami. Gak mau sendiri-sendiri... (biar dikira romantis).

Kami bersama rombongan umrah Madinah Iman Wisata bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Saudia Airlines menuju Kota Madinah, Kamis (9/10/2019) sore. Ustadz Khamim Nur Hidayat bertindak selaku ketua rombongan. Pesawat singgah di Bandara Riyadh kurang dari setengah jam untuk menurunkan penumpang. Kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Prince Mohammad Bin Abdul Aziz International Airport di Madinah tengah malam

Kami menginap di Hotel Concord Taiba. Beruntung sekali karena letak penginapan hanya sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi. Untuk menjalankan sholat jamaah lima waktu di masjid nan megah itu cukup jalan kaki saja. Keuntungan yang tak kami sia-siakan untuk sering-sering pergi ke masjid melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. Apalagi di dalam Masjid Nabawi ada sejumlah situs sejarah yang sayang untuk tak dikunjungi.

Di sebuah sudut masjid yang sama bersemayam jasad Rasulullah SAW. Tempat ini dikenal dengan nama Raudhah--lokasi untuk berdoa yang mustajab.

Sekitar Masjid Nabawi juga ada sejumlah tempat lain yang wajib dikunjungi. Kompleks pemakaman Baqi, Masjid Abubakar, Masjid Ghamamah dan Masjid Ali bin Abuthalib dan museum Alquran. Tepat di samping Masjid Nabawi saat ini tengah dibangun Museum Assalam.

Semua kami kunjungi lebih dari sekali selama 4 hari kami di Madinah. Ada juga tempat-tempat agak jauh dari pusat kota yang dijadwalkan dikunjungi bersama tim Madinah Iman Wisata. Ada Masjid Kuba dan Jabal Uhud--tempat berkecamuknya perang Uhud sekaligus makam 300 sahabat yang gugur dalam perang tersebut.

Pada hari kelima, tibalah saatnya umrah ke Kota Suci Mekah. Semua jamaah telah mengenakan kain ihrom sejak siang. Kami mengambil miqat di masjid Bir Ali. Perjalanan ke Mekah dengan bus memakan waktu sekitar 3 jam.

Sampai di Mekah, waktu menujukkan pukul 23.00 WIB. Kami hanya singgah sebentar untuk meletakkan tas di kamar Hotel Olayan Ajyad. Letak hotel tak jauh dari Masjidil Haram. Kami berjalan kaki menuju Masjidil Haram untuk umrah. Umrah dibimbing Ustadz Muhammad Ridwan. Yang menggunakan kursi roda melalui jalur tawaf dan sa’i khusus.

Dini hari, umrah baru selesai, ditandai dengan saling memotong rambut (tahalul) sebagai rukun umrah yang terakhir. Kami kembali ke hotel. Kaki yang keriting kami istirahatkan sebentar. Menjelang pukul 05.00 WIB kami sudah berada di Masjidil Haram lagi untuk sholat Subuh berjamaah.

(Bersambung)

***