Dini hari, umrah baru selesai, ditandai dengan saling memotong rambut (tahalul) sebagai rukun umrah yang terakhir. Kami kembali ke hotel.
Tak henti-hentinya kami ucapkan syukur Alhamdulillah. Atas izin Allah saya dan suami mendapat kesempatan mengunjungi Baitullah. Sejak dulu saya mimpi ke Tanah Suci bareng suami. Gak mau sendiri-sendiri... (biar dikira romantis).
Kami bersama rombongan umrah Madinah Iman Wisata bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Saudia Airlines menuju Kota Madinah, Kamis (9/10/2019) sore. Ustadz Khamim Nur Hidayat bertindak selaku ketua rombongan. Pesawat singgah di Bandara Riyadh kurang dari setengah jam untuk menurunkan penumpang. Kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Prince Mohammad Bin Abdul Aziz International Airport di Madinah tengah malam
Kami menginap di Hotel Concord Taiba. Beruntung sekali karena letak penginapan hanya sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi. Untuk menjalankan sholat jamaah lima waktu di masjid nan megah itu cukup jalan kaki saja. Keuntungan yang tak kami sia-siakan untuk sering-sering pergi ke masjid melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. Apalagi di dalam Masjid Nabawi ada sejumlah situs sejarah yang sayang untuk tak dikunjungi.
Di sebuah sudut masjid yang sama bersemayam jasad Rasulullah SAW. Tempat ini dikenal dengan nama Raudhah--lokasi untuk berdoa yang mustajab.
Sekitar Masjid Nabawi juga ada sejumlah tempat lain yang wajib dikunjungi. Kompleks pemakaman Baqi, Masjid Abubakar, Masjid Ghamamah dan Masjid Ali bin Abuthalib dan museum Alquran. Tepat di samping Masjid Nabawi saat ini tengah dibangun Museum Assalam.
Semua kami kunjungi lebih dari sekali selama 4 hari kami di Madinah. Ada juga tempat-tempat agak jauh dari pusat kota yang dijadwalkan dikunjungi bersama tim Madinah Iman Wisata. Ada Masjid Kuba dan Jabal Uhud--tempat berkecamuknya perang Uhud sekaligus makam 300 sahabat yang gugur dalam perang tersebut.
Pada hari kelima, tibalah saatnya umrah ke Kota Suci Mekah. Semua jamaah telah mengenakan kain ihrom sejak siang. Kami mengambil miqat di masjid Bir Ali. Perjalanan ke Mekah dengan bus memakan waktu sekitar 3 jam.
Sampai di Mekah, waktu menujukkan pukul 23.00 WIB. Kami hanya singgah sebentar untuk meletakkan tas di kamar Hotel Olayan Ajyad. Letak hotel tak jauh dari Masjidil Haram. Kami berjalan kaki menuju Masjidil Haram untuk umrah. Umrah dibimbing Ustadz Muhammad Ridwan. Yang menggunakan kursi roda melalui jalur tawaf dan sa’i khusus.
Dini hari, umrah baru selesai, ditandai dengan saling memotong rambut (tahalul) sebagai rukun umrah yang terakhir. Kami kembali ke hotel. Kaki yang keriting kami istirahatkan sebentar. Menjelang pukul 05.00 WIB kami sudah berada di Masjidil Haram lagi untuk sholat Subuh berjamaah.
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews