Pada saat seperti ini kita sering lupa kalau kita masih punya satu pilihan lagi untuk mengatasi sakitnya patah hati: move on.
Cinta sering bisa membuat seseorang mampu melakukan banyak hal. Termasuk melakukan hal-hal gila dan tentu saja tidak wajar. Karena terbutakan oleh cinta, terkadang kita juga melakukan berbagai hal yang kita sesali di kemudian hari. Apa sajakah itu?
Paparan berikut ini, sekadar untuk bahan introspeksi bersama, mari kita cermati dan renungkan beberapa kebodohan yang terkadang atau bahkan sering kita lakukan atas nama cinta.
Hal-Hal PentingTerlupakan
Mengenal cinta terkadang membuat kita melupakan segala sesuatu yang sebelumnya begitu penting dalam hidup kita. Misalnya saja sahabat-sahabat terbaik dan keluarga yang selama ini menjadi pendukung terbaik bagi kita.
Bahkan sering pula karir dan ambisi yang ingin kita capai pun terbengkalai karena kita ingin menyesuaikan diri dengan jalan hidup yang dipilih pasangan.
Selanjutnya ketika cinta yang kita perjuangkan dengan susah payah itu berakhir, barulah kita sadar kalau kita sudah kehilangan banyak hal berharga dan harus memulai dari awal untuk meraihnya kembali.
Berpura-pura Menjadi Orang Lain
Mulai dari hal kecil seperti musik favorit sampai hal yang bersifat sangat penting seperti agama, kadang kita mengubahnya demi orang yang kita cintai.
Kita mencoba 'menjadi seseorang' yang jauh berbeda dari jati diri kita yang sebenarnya hanya karena kita ingin membuat pasangan kita terkesan atau karena kita tidak ingin kehilangan dia.
Menyerahkan Segalanya
Tidak cukup hanya materi, beberapa orang rela memberikan apa saja yang mereka miliki pada pasangannya tanpa pikir panjang.
Termasuk keperawanan yang seharusnya dijaga baik-baik. Atau bahkan seluruh hidup mereka.
Tidak Rasional
Cinta membuat kita menjadi seperti orang bodoh yang bersikap bodoh. Membuat kita kehilangan akal sehat, sehingga kita berharap muluk-muluk walaupun di lubuk hati kita menyadari kalau harapan itu tidak mungkin terwujud.
Bahkan sering lebih parah lagi, membutakan mata terhadap segala keburukan yang dia miliki.
Posesif dan Obsesif
Pada dasarnya kita adalah orang yang easy going dan cukup mandiri. Namun begitu mengenal si dia, mendadak kita menjadi obsesif dan posesif terhadap pasangan.
Sedikit-sedikit bawaannya cemburu, curiga, dan wajib tahu apa saja yang dilakukan pacar. Kita bahkan sulit menahan diri untuk tidak men-stalking akun jejaring sosial pacar atau kepoin inbox di smartphone-nya. Padahal semua itu tidak bisa meredakan rasa cemburu di hati.
Merendahkan Diri
Walaupun kita cinta mati sama pacar, jangan sampai kita rela diperlakukan buruk oleh si dia. Hanya karena takut kehilangan, bukan berarti kita harus membuang harga diri dan membiarkan dia berlaku seenaknya sendiri.
Apalagi kalau sudah sampai selingkuh atau main tangan berkali-kali. Sakit namanya kalau anda terus-terusan memberi maaf.
Menyakiti Diri Sendiri
Kita semua mempunyai kecenderungan untuk melakukan kebodohan yang satu ini, terutama saat hubungan bermasalah atau baru putus. Kita melakukan hal-hal destruktif untuk lari dari rasa sakit. Misalnya saja merokok, mabuk minuman keras, makan non-stop, atau meratapi diri sendiri terus-menerus.
Pada saat seperti ini kita sering lupa kalau kita masih punya satu pilihan lagi untuk mengatasi sakitnya patah hati: move on.
Nah, itulah beberapa kebodohan atau tindakan bodoh yang mungkin pernah kita lakukan karena cinta. Semoga sharing pengalaman kecil ini bisa menjadi bahan refleksi untuk kita. Cinta tidak harus membuat kita emosional namun justru harus tetap rasional.
***
Solo, Senin, 9 September 2019. 5:42 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews