Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Ali Ramdhani, hari ini melakukan technical meeting awal pelaksanaan Rakernas LP Ma’arif NU pada Agustus 2022 mendatang di Kampus Universitas Islam Malang (Unisma) bersama LP Maarif NU Jawa Timur selaku tuan rumah kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut, Ramdhani mengungkapkan technical meeting ini untuk memastikan penyelenggaraan Rakernas berjalan lancar dan fokus pada rancangan pembahasan program kedepan.
“Dalam waktu dekat LP Ma’arif PBNU akan mengadakan Rapat Kerja Nasional di Malang, mengingat pentingnya acara tersebut, maka perlu adanya persiapan yang matang,” ungkapnya di Malang, Jum’at (29/07/2022).
Ramdhani menegaskan bahwa dirinya dan seluruh tim pelaksna Rakernas terus mematangkan persiapan. Beliau juga mengungkapkan Malang, sebagai tuan rumah Rakernas dirasa siap lahir dan batin.
“Saat ini berbagai persiapan terus dimatangkan, saya yakin Malang bisa menjadi tuan rumah yang membanggakan untuk rakernas ini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencanangkan empat program prioritas dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Empat komponen itu meliputi data, kurikulum, sarana prasarana, dan peningkatan kualitas SDM peserta didik.
Penegasan itu disampaikan oleh Ketua LP Ma’arif PBNU Muhammad Ali Ramdhani pada kegiatan Pra Rakernas LP Ma’arif PBNU di Bogor, Jawa Barat, bulan Juni silam.
Ramdhani menjelaskan, bahwa pemetaan data dan potensi LP Ma’arif NU di seluruh Indonesia penting untuk dilakukan. Hal tersebut mengingat ada 21 ribu institusi pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif PBNU.
“Ada lebih dari 21 ribu lembaga yang harus dipetakan berdasarkan data, potensi, dan wilayah, data ini perlu kita klasterisasi sebagai modal peningkatan mutu dan kualitas lembaga secara merata,” jelasnya.
Yang kedua, lanjut Ramdani, penguatan Kurikulum di lingkungan pendidikan LP Maarif. Menurutnya, penguatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan benchmarking referensi ke madrasah unggulan yang ada.
“Lembaga pendidikan harus mampu menghadirkan lembaga yang dapat memuliakan aspek psikologis, mengokohkan aspek fisiknya, menata sistem sosial, dan memberikan ruang berpikir sesuai minat dan bakat siswanya,” terang Ramdani.
Hal berikutnya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan lembaga pendidikan adalah pembenahan sarana prasarana sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif.
“Sarana prasarana yang menunjang dalam setiap pembelajaran adalah kunci keberhasilan dalam memberikan ilmu pengetahuan,” ujarnya. Hal terakhir yang menjadi program dalam peningkatan kapasitas LP Ma’arif NU adalah peningkatan kualitas peserta didik.
Ramdani menerangkan, dalam meningkatkan kualitas peserta didik, LP Ma’arif NU harus memperhatikan empat hal. Pertama, Lembaga harus mampu menjaga dengan baik psikologi anak didik. Yang kedua, lembaga harus bisa menjaga kondisi fisik dari siswa.
Lembaga pendidikan tidak hanya mementingkan kemampuan kognitif siswa, namun fisik juga harus selalu diperhatikan, seperti menghindari kekerasan. Ketiga, lembaga harus mampu menumbuhkembangkan kemampuan sosial peserta didik.
“Madrasah sebuah kawah candradimuka dan sebuah wadah proses menciptakan generasi bangsa yang bisa berkolaborasi, maka ciptakan alumni-alumni yang bisa bersosial dan bekerjasama sebagai super team,” ungkap Dani.
Terakhir, Ramdani berpesan bahwa madrasah merupakan sebuah pendidikan yang harus bisa membuka cakrawala kognitif bagi anak bangsa.
“Disebut sebagai orang yang kompetitif yakni seseorang yang mumpuni dari sisi keilmuan dan memiliki ketrampilan yang kokoh serta memiliki akhlakul karimah,” pesannya
Sekretaris Pengurus Wilayah LP Ma’arif NU Jawa Timur, Sunan Fanani menyebutkan sebagai tuan rumah, PW LP Ma’arif NU Jawa Timur akan segera melakukan konsolidasi menyeluruh bersama panitia lokal dan memastikan kesiapan dalam berbagai rangkaian agenda rakernas.
“Saya beserta seluruh pengurus, akan segera melakukan konsolidasi menyeluruh bersama panitia lokal dan memastikan kesiapan dalam berbagai rangkaian agenda rakernas,” tukasnya
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews