TV [11] Faktor Sukses Penting untuk Tim Virtual

Penting untuk merancang strategi komunikasi internal yang kuat yang mengubah persepsi di lingkungan tim virtual sebagai kesempatan untuk menunjukkan keserbagunaan tenaga kerja.

Sabtu, 9 Januari 2021 | 12:43 WIB
0
114
TV [11] Faktor Sukses Penting untuk Tim Virtual
ilustr: PMTips

Dengan semakin banyaknya organisasi yang menyadari ROI lebih tinggi yang terkait dengan lingkungan kerja virtual, tim virtual menilai tim tradisional. Kasus bisnis untuk tim virtual berbicara tentang penghematan biaya, memanfaatkan bakat global, peningkatan produktivitas, dan keuntungan yang lebih tinggi. Tim virtual meningkatkan keuntungan bisnis. Seperti pohon yang menghasilkan buah yang enak hanya setelah petani memeliharanya dengan benih dan tanah yang sehat. Demikian pula sebelum organisasi memperoleh manfaat dari tim proyek virtual, mereka harus menyediakan pendorong pendukung dalam hal proses, kebijakan, dan praktik yang sangat penting untuk keberhasilannya. Ini secara dekat menguraikan tujuan artikel ini.

Kita akan melihat 9 faktor keberhasilan paling penting untuk kesuksesan tim virtual.

1. Definisi Jelas Sukses - Persyaratan pertama adalah bahwa tujuan, mengapa tim virtual dibentuk harus didefinisikan dengan jelas. Ukuran kesuksesan harus realistis dan diuraikan secara ringkas. Ketua tim harus mengembangkan piagam proyek lengkap dengan tujuan akhir dan pencapaian dengan jadwal yang realistis yang harus mudah dipahami oleh semua anggota. Ini akan memberikan arahan kepada semua anggota dan membimbing mereka pada saat tidak pasti.

2. Ketersediaan Teknologi - Organisasi harus berinvestasi untuk membeli dan mendukung alat teknologi kolaborasi dan elektronik yang baik. Semua anggota tim harus memiliki akses dan keterampilan yang mudah untuk bekerja dengan alat ini. Baik alat asinkron seperti email dan alat teknologi sinkron seperti konferensi video, pesan instan harus disediakan. Dukungan teknis harus tersedia dengan mudah bagi anggota yang berada di zona waktu yang berbeda.

3. Pemilihan Anggota Tim - Kompetensi individu yang diperlukan untuk tampil di lingkungan virtual harus ditekankan saat memilih anggota tim untuk tim virtual. Karena tim virtual melibatkan tantangan dan risiko yang unik, para anggota memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan khusus untuk bekerja secara produktif dan efektif di dalamnya. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada kepekaan antar budaya, kepercayaan, motivasi diri dan keahlian dalam menggunakan berbagai alat teknologi elektronik dan kolaboratif.

4. Prinsip Keterlibatan - Salah satu pendorong terbesar untuk memastikan anggota tim virtual terlibat dan berkomitmen untuk tujuan bersama adalah dengan memberi mereka umpan balik rutin. Meminta setiap anggota untuk membagikan pendapat mereka akan membuat mereka merasa menjadi bagian dari pengambilan keputusan. Pemimpin tim harus secara teratur mengirimkan pembaruan kemajuan tim, ini akan memastikan semua anggota mengetahui status proyek. Ketika setiap anggota tim merasa terlibat, mereka akan mengerjakan tugas yang diberikan dengan kemampuan terbaik mereka.

5. Kepercayaan yang Kuat dan Ikatan Sosial - Pertukaran pengetahuan dan kolaborasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas proyek dibangun di atas dasar kepercayaan dan ikatan sosial yang kuat di antara anggota tim virtual. Ketika orang merasa nyaman dan percaya diri satu sama lain, mereka menunjukkan perilaku individu yang konstruktif yang secara positif berkontribusi pada keberhasilan tim virtual.

6. Manajemen Puncak yang Mendukung - Manajemen puncak organisasi harus mendukung tim virtual dengan memberi mereka fleksibilitas dan kebebasan. Tim virtual bekerja paling baik dalam struktur organisasi non-birokrasi dan lebih datar di mana keputusan diambil lebih cepat.

7. Mendorong Kebijakan SDM - Kebijakan SDM yang berlaku untuk tim virtual harus mempertimbangkan kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan lingkungan kerja serta kompetensi anggota. Peluang promosi dan pengembangan karier yang adil harus diperluas serta program penghargaan dan pengakuan harus menghargai upaya kolaboratif bersama dengan metrik kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Program Pelatihan dan Pengembangan harus dapat diakses oleh anggota tim virtual dengan menggunakan alat TIK seperti pelatihan berbasis web serta merancang database pelatihan.

8. Gaya Kepemimpinan Hand-on dan Networked - Pemimpin adalah kekuatan yang mengikat dalam lingkungan tim virtual. Anggota tim memandangnya dalam situasi apa pun. Pemimpin tim virtual harus memiliki keahlian sebelumnya dalam menangani tim virtual atau setidaknya diberikan pelatihan ekstensif untuk memahami dinamikanya. Dia harus mahir dalam menyediakan sumber daya untuk kerja yang efisien oleh anggota tim, mengelola konflik, masalah lintas budaya serta menjaga tingkat antusiasme tetap tinggi. Ia harus menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk memantau kinerja serta memberikan umpan balik yang cepat dan solusi untuk masalah.

9. Branding Internal Positif - Meskipun benar bahwa organisasi mengakui tim virtual sebagai pendorong keunggulan kompetitif mereka, namun masih banyak karyawan yang menganggap bahwa bekerja di lingkungan virtual akan menghambat kemajuan karier mereka karena interaksi tatap muka yang jarang dengan supervisor akan menurunkan kinerja mereka. peluang untuk promosi, dan lain-lain. Penting untuk merancang strategi komunikasi internal yang kuat yang mengubah persepsi ini dan menghadirkan bekerja di lingkungan tim virtual sebagai kesempatan untuk menunjukkan keserbagunaan tenaga kerja.

***
Solo, Sabtu, 9 Januari 2021, 12:04 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo