Filosofi Celana Pendek Bob Sadino

Tidak banyak moment Om Bob menanggalkan celana kependekannya. Hanya dua atau tiga acara, yang memungkinkan banyak orang melihat Om Bob, berpakaian beda.

Kamis, 27 Agustus 2020 | 10:02 WIB
0
449
Filosofi Celana Pendek Bob Sadino
Dokumen keluarga

Salah satu ciri khas alm Bob Sadino yang selalu terlihat sejak dulu adalah celana pendeknya. Entah berapa banyak koleksi celana mini itu, yang jelas dalam kesehariannya, bapak dua putri ini selalu mengenakan celana pendek berbahan kain jeans.  Kemana pun dia pergi, Om Bob selalu menggunakan celana dinasnya itu, yang dipadu dengan kemeja putih. Setiap hari begitu.

Apakah dia tidak pernah ganti baju/celana?

Om Bob punya koleksi celana pendek jeans dan kemeja putih yang banyak, karena bertemu dengan siapa pun dia tetap berseragam kebesarannya itu. Bayangkan saja, empat Presiden Republik Indonesia mendapatkan suguhan stelan celana pendek – kemeja putih, ketika berjumpa dengan Om Bob.

Pertama presiden Soeharto yang meninjau perusahaannya, Om Bob menyambutnya dengan celana pendek. Lalu BJ Habibie, juga demikian. Setelah itu, Megawati Soekarno Putri terpaksa menerima hadiah istimewa berupa sambutan Om Bob dengan seragamnya.

Tidak Mau Ketemu Gus Dur

Bahkan bu Mega kerapkali berkunjung ke pemondokan Bob di Sentul City, dan bergabung di sana dengan membangun peristirahatan serupa. Terakhir dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Om Bob tetap cuek bebek menggunakan celana pendeknya, dan mengesampingkan aturan protokoler.

“Dengan Gus Dur tidak bertemu Om?” tanya seorang wartawan.

“Oh ya… dengan Gus Dur belum sempat…” katanya serius. “Saya juga takut salah diraba sama Gus Dur,” candanya disambut tawa para wartawan.
 

Mungkin dalam sejarah bangsa ini, baru satu Bob Sadino yang menemui para presiden – orang nomor satu di negeri ini – dengan mengenakan celana pendek. Yang menyamainya mungkin hanya para olahragawan. “Saya pikir belum pernah ada sebelumnya dan tidak akan ada lagi orang seperti itu…” katanya tanpa bermaksud menyombongkan diri. 

Ditolak DPR

Tapi bukan tidak ada pengalaman pahit dengan celana kebesarannya tersebut. Pernah suatu kali Om Bob diundang oleh DPR untuk dengar pendapat. Ketika memasuki gedung DPR, dia dihalangi dan dilarang masuk oleh petugas keamanan. “Katanya aturan di DPR, setiap tamu yang datang harus rapi dan sopan. Tidak boleh hanya menggunakan celana pendek,” ungkapnya. “Ya sudah saya pulang lagi… sampai sekarang saya tidak mau lagi ke DPR.”

Dalam beberapa kesempatan banyak orang bertanya-tanya, ‘kenapa Om Bob selalu pakai celana pendek?’ Sebagian menduga, ‘namanya juga om Bob yang nyentrik. Kalau nggak begitu bukan Om Bob.’ Sebagian lainnya mengatakan, ‘untuk menunjukkan ciri khas saja...’ 

Biar Kena Sinar Matahari

Pertanyaan itu sampai juga ke telinga Om Bob. Apa tanggapannya terhadap pertanyaan tersebut. “Tergantung…” katanya.  “Kalau yang tanya anak gadis atau perempuan cantik, jawabannya adalah ‘kenapa nggak Anda tanya, apa yang ada di balik celana ini?’”

Kontan saja jawaban itu membuat banyak orang terkekeh.

“Tapi kalau jawaban buat kamu Dod,” ujarnya pada saya, “Untung saya masih pakai celana!”

Lagi-lagi jawabannya membuat mulut tersedak.

“Saya mau jawaban seriusnya Om…” desak saya.

“OK,” katanya mulai serius.

 

“Dulu waktu Om berkelana ke negeri Belanda dan Eropa, orang di sana itu sangat menghargai sinar matahari. Sinar itu sangat mahal, sehingga ketika matahari bersinar, mereka berlomba menjemur tubuhnya. Bahkan tanpa sehelai kain pun di tubuhnya.”
 

Om Bob sempat bekerja di Eropa selama 9 tahun pada perusahaan pelayaran. Itulah sebabnya, Bob sangat paham kultur dan karakter orang Eropa.

“Nah sekembalinya ke Indonesia, saya merasa saya pun harus menghargai sinar matahari seperti orang Eropa. Makanya saya selalu pakai celana pendek, biar leluasa menikmati sinar matahari dan mensyukuri nikmat Tuhan.”

Tidak Selalu Pakai Celana Pendek

Pada beberapa kesempatan, sesungguhnya Om Bob tidak menggunakan celana pendek. Tidak pakai celana? Bukan, tapi mengenakan celana panjang. Tidak banyak moment Om Bob menanggalkan celana kependekannya. Hanya dua atau tiga acara, yang memungkinkan banyak orang melihat Om Bob, berpakaian beda. Yaitu pada saat menghadiri pernikahan dan ikut berduka cita pada saat melayat ke rumah keluarga yang meninggal dunia.

“Hanya di dua kesempatan itu…” katanya.

Walaupun ada juga dua acara lain yang memperlihatkan Om Bob tidak menggunakan celana pendeknya, yaitu ketika menunggang kuda (pakaian joki lengkap) dan saat bersimpuh di hadapan Sang Kuasa (biasanya pakai sarung).

 Oooh begitu filosofi celana pendek, Om Bob.

Semoga Om tenang di alam sana....

***

Disadur dari buku "Belajar Goblok dari Bob Sadino", karya Dodi Mawardi.