Hanya saja kenakalan yang dilakukan oleh para lelaki yang sudah berkeluarga akan mempunyai resiko yaitu keutuhan rumah tangganya. Lain cerita kalau ia masih lajang.
Biaya kenakalan atau kelakuan itu mahal. Biaya kenakalan yang dimaksud yaitu biaya untuk mencari kesenangan surgawi yang sifatnya sesaat.
Seperti berkunjung ke club-club malam atau dugem untuk sekedar melepas penat. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Minimal ketika berkunjung ke club malam akan pesan minuman ber-alkohol dan tidak mungkin minum teh manis.
Atau ketempat karoeke yang butuh ditemani oleh dayang-dayang dan minuman-juga memerlukan biaya yang mahal atau tidak sedekit. Semua itu dilakukan untuk menikmati seteguk kenikmatan surgawi.
Kenakalan atau biaya kenakalan lebih didominasi dilakukan oleh kaum pria atau suami dibanding oleh kaum wanita atau istri.Laki-laki atau suami kalau sudah mapan secara ekonomi seiring karier meningkat atau jadi pengusaha,ada kecenderungan untuk memuaskan hasrat seksualnya. Sekalipun tidak semua begitu.
Ada yang suka jajan sarang burung walet, tetapi ada juga yang punya cenceman atau selingkuhan atau istri simpanan atau demenan (Jawa). Dikatakan istri simpanan, karena memang disimpan dan tidak diketahui oleh masyarakat sekitar. Mungkin ingin mencari sensasi atau tantangan baru.
Dan itu semua, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ada harga ada rupa. Begitulah peribahasanya. Ada sebagian kaum laki-laki, waktu mempunyai pasangan atau istri ala kadarnya atau sesuai kemampuan ekonomi waktu itu.
Akan tetapi kalau kemampuan ekonomi mulai mapan atau meningkat-ada kalanya selera terhadap kaum wanita juga berubah atau punya selera yang tinggi. Biasanya hanya makan tahu dan tempe, ia ingin meningkat seleranya yaitu ingin mencicipi daging yang empuk ginuk-ginuk.Dan ini tentu membutuhkan biaya yang mahal atau tidak sedikit.Itulah resiko dari kenakalan yang membutuhkan biaya mahal.
Apalagi ada laki-laki yang kenakalan termasuk terlambat atau sudah bukan waktunya dari sisi usia. Mengapa ada laki-laki yang kenakalannya terlambat? Karena waktu masih muda tidak bisa membiayai kenakalannya dikarenakan belum mapan secara materi atau ekonomi. Apalagi punya wajah atau tampang paspasan, akan lebih susah untuk menarik lawan jenis. Semua itu bisa ditutupi kalau mapan secara ekonomi atau karier yang cemerlang.
Hanya saja kenakalan yang dilakukan oleh para lelaki yang sudah berkeluarga akan mempunyai resiko yaitu keutuhan rumah tangganya. Lain cerita kalau ia masih lajang.
Apakah kamu termasuk laki-laki atau para suami yang suka mencari sensasi atau tantangan di luar rumah?
Berhentilah! Karena anak-anak tidak ingin mamanya menjadi janda.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews