Tanggal 17 Juli 2019 menjadi hari penghargaan bagi tuan Benny Wenda. Benny adalah ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Partai diplomasi Papua yang memperjuangkan hak-hak sejarah dan hidup Orang Papua untuk membebaskan diri dari RI.
Benny adalah orang Papua.
Ia dianugerahi Penghargaan Kehormatan Kota yang disebut “Freedom of Oxford” pada pertemuan khusus Dewan Kota Oxford yang telah diadakan di Balai Kota Oxford, Inggris.
Benny Wenda menerima penghargaan Oxford Freedom of the City Award dari Dewan Kota Oxford, Inggris setelah anggota Dewan Kota Oxford setuju untuk memberikan penghargaan pada Oktober tahun lalu.
Benny Wenda diusulkan oleh Walikota Oxford yang juga anggota Partai Hijau saat ini, Craig Simmons. Simmons mendapatkan dukungan lintas partai dan dia mengatakan Benny Wenda telah memberikan dampak positif secara global melalui kampanyenya untuk meluruskan sejarah West Papua dari Indonesia.
Dalam facebook pribadinya setelah menerima penghargaan, Benny menyampaikan award itu mendedikasikan kepada seantero Orang Papua dan bukan hanya untuk dirinya sendiri.
Tuan wali kota Simmons bilang Ini adalah penghargaan yang pantas untuk seseorang yang mencari suaka dan tempat perlindungan di Oxford dan yang bersama keluarganya, sekarang berkontribusi begitu banyak baik secara lokal maupun di panggung internasional.
Oxford Freedom of the City Award tentunya harus mendapatkan bagi orang-orang yang kontribusinya bayak dan baik terhadap masyarakat di dunianya mereka (domestik) maupun di luar negeri. Award ini pernah diberikan kepada tokoh-tokoh seperti Colin Dexter, Nelson Mandela, Sir Roger Bannister dan Lord Nuffield.
Dan di bawah ini adalah kutipan sebagian dari rasa hormat atas terimanya Oxford Freedom of the City Award di halaman official facebook pribadinya;
Ada begitu banyak orang lain yang telah berkontribusi, besar dan kecil. Setiap orang dapat membuat sejarah, dan tidak peduli dari latar belakang apa Anda berasal, Anda dapat membantu perjuangan untuk membebaskan orang-orang Papua Barat. Setiap orang dari Anda membuat sejarah, dan bantuan serta solidaritas Anda tersimpan di hati rakyat Papua Barat. Dengan semangat saya, terima kasih banyak.
Selamat atas terimanya penghargaan bergengsi di kota Oxford ini. Harap ini menjadi berkat buat visinya menjadi realita apa yang Benny mengharapkan dan tentunya Orang Papua membanggakannya meskipun pemerintah Indonesia tidak setuju keberadaanmu. Karena Indoensia sudah di beri label separatisme.
Tapi bagaimana pun juga, penghargaan harus mengapresiasi sejak lolos dan berhak mendapatkan awardnya - how it turns out does not matter.
Gratulatione Mr. Wenda Benny!
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews