Kita tidak menerima pelatihan formal dalam bahasa tubuh dan bentuk komunikasi nonverbal. Sebaliknya, itu diambil dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang dapat diceritakan musik populer kepada kita tentang komunikasi nonverbal?
Poin-Poin Penting
Musik adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang dapat memengaruhi emosi dan suasana hati kita. Kita semua pernah mendengar musik yang dirancang untuk membangkitkan semangat, menciptakan ketegangan dan antisipasi, dan mencerminkan kesedihan. Ini masuk akal karena penulis lagu memasukkan perasaan dan emosi mereka ke dalam musik mereka untuk mencoba "menyentuh" pendengar pada tingkat emosional.
Tetapi, bagaimana dengan liriknya?
Nah, penulis lirik adalah pengamat yang cerdik dari perilaku manusia, dan ada banyak pesan tentang komunikasi nonverbal dalam lirik lagu. Mari kita lihat beberapa pelajaran bahasa tubuh dari lagu-lagu rock and roll/pop yang terkenal.
Pakar ekspresi wajah Paul Ekman berpendapat bahwa ada ekspresi wajah universal tertentu yang dipancarkan dan dikenali oleh orang-orang di seluruh planet ini. Mungkin emosi universal yang paling umum adalah kebahagiaan, dan senyum adalah bagian yang menonjol dari ekspresi kebahagiaan. Tentu saja, penelitian Ekman juga memberi tahu kita bahwa ada senyum sejati ("Duchenne") dan senyum palsu.
Berbicara tentang senyuman, penelitian dalam komunikasi nonverbal telah menangkap proses “penularan emosi”, yaitu bagaimana, melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara kita, emosi kita dapat dialami sendiri oleh orang lain. Kita semacam "mentransmisikan" emosi kita kepada orang lain dan mereka bisa merasakan apa yang kita rasakan.
Tentu saja, kita tidak selalu mudah mengungkapkan emosi yang kita rasakan. Terkadang, kita bekerja keras untuk mengontrol tampilan emosi yang kita rasakan, sering kali menggunakan emosi yang saling bertentangan sebagai semacam "topeng".
Ekspresi emosi negatif, seperti kemarahan, sering kali ditekan. Ada bukti bagus bahwa pria lebih terampil dalam mengendalikan tampilan ekspresi emosional mereka, sementara wanita cenderung lebih terampil dalam mengekspresikan dan menyesuaikan diri dengan komunikasi emosional.
Bahasa tubuh dapat digunakan untuk mengekspresikan aspek kepribadian kita. Selain itu, selain daya tarik fisik "statis" (yaitu, dilahirkan dengan tubuh atau fitur wajah yang "cantik"), ada daya tarik "dinamis"—gaya perilaku kita yang dapat secara fisik menarik bagi orang lain.
Mata kita sangat pandai mengomunikasikan pesan nonverbal. Isyarat ketertarikan fisik dapat mencakup sesuatu yang halus seperti pelebaran pupil. Orang yang sedang jatuh cinta cenderung lebih terlibat dalam tatapan timbal balik—menatap mata satu sama lain—daripada teman atau relasi.
Seperti kontak mata, sentuhan dapat digunakan untuk mengekspresikan pesan yang halus dan kompleks kepada orang lain. Ada sentuhan cinta dan kelembutan, tetapi kita juga bisa menggunakan sentuhan untuk mengintimidasi atau mengalihkan perhatian orang lain.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa kita tidak menerima pelatihan formal dalam bahasa tubuh dan bentuk komunikasi nonverbal. Sebaliknya, itu diambil dalam kehidupan sehari-hari.
***
Solo, Jumat, 7 Januari 2022. 11:21 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews